SELAMAT DATANG DI BUKU HARIAN DESTA ADITYA RAMLANI. SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA INGINKAN. JANGAN LUPA ISI KOMENTAR ANDA ATAU BUKU TAMU. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA......................... Desta Aditya Ramlani: 2009

Minggu, 20 Desember 2009

MENATA HATI MENGELOLA DIRI

Orang bijak mengataka “ mendung memang kelabu, tetapi mendung itu pasti akan berlalu”. Kalau permasalahan dianggap sebagai beban maka yang terjadi adalah penumpukan rasa tertekan ang pada akhirnya akan memicu stress. Sedangkan apabila permasalahan dianggap sebagai tantangan , maka akal budi kita akan menuntun menuju sosial terbaik, yang denga pengalaman tersebut akan mendewasakan dan mencerdaskan pribadi kita.
Bagaimana caranya ? berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Merubah sikap dan persepsi
Mungkin kita belum memahami dengan baik peran-peran yang ada dalam kehidupan ini, maka kita harus merubah cara pandang dan sikap dari negatif menjadi positif. Dari menganggap tugas-tugas kita adalah sesuatu yang berat dan melelahkan menjadi sikap poditif bahwa tugas-tugas yang diemban adalah mulia dan membanggakan.
2. Membangun Kepercayaan diri
Percaya diri tidak melulu beratri berani tampil di depan orag lain, tetapi juga percaya diri bahwa kita memang mapu untuk melaksanakan tugas peran-paeran sebagai masyarakat.

Diatas itu semua, mari kita kembalikan segalanya pada sang maha pemilik alam dan jiwa ini dengan berserah diri. Bersihkan hati dan pikiran, yang menurut Ary Ginanjar Agustiar dalam buku ESQ 165 Way sebagai Zero Mind Process, agar kita lebih pandai mendengar suara hati kita yang bening. Bertawakal dan mendekatkan hati dan jiwa pada tuhan yang maka kuasa.
Hidup sebenarnya jauh lebih sederhana daripada yang pernah kita bayangkan. Maka apabila menghadapi masalah, daripada merasa menderita, lebih baik kita berdamai dengan masalah. Beberapa diantaranya adalah denga mempaerkuat iman dan taqwa, beribadah penuh cinta bukan sekedar kewajiban, menghadapi masalah dengan sistematis dan proporsional, menerima segala perubahan degan penuh ikhlas da berusaha berarti bagi orang lain.

Asal Mula BUKIT CATU

Alkisah di pedalaman pulau bali, terdapat sebuah desa yang subur dan makmur. Sawah dan ladangnya selalu memberikan hasil panen yang melimpah. Di desa itu, tinggal seorang petani yang bernama Pak Jurna dan istrinya. Mereka menginginkan hasil panennya lebih banyak dari sebelumnya. “Sebaiknya pada musim tanam padi sekarang ini kita kaul” usul Pak Jurna pada istrinya. “Kaul apa, pak ?” sahut bu jurna. “Begini, kalau hasil panen meningkat, maka kita akan membuat sebuah tumpeng besar”. Ujar Pak Jurna. Ibu jurna pun menyetujuainya.
Ternyata hasil panennya menigkat. Sesuai dengan niat mereka, maka Pak Jurna dan istrinya membuat sebuah tumpeng besar disertai dengan pesta makan dan minum. Namun Pak Jurna dan istrinya belum puas dengan hasil panen yang diperolehnya. Maka mereka berkaul lai untuk musim panen berikutnya. “Jika hasil panen padi kita meningkat lagi, kita akan membuat tiga tumpeng yang besar-besar”, kata Pak Jurna yang diiyakan oleh istrinya. Mereka ingin mengadakan pesta makan dan minum yang lebih meriah lagi dari sebelumya.
Tibalah pada panen berikutnya, ternyata benar-benar terjadi. Hasil panennya lebih menigkat. Pak Jurna dan istrinya melaksanakan kaulnya. Sebagian dari sisa panennya dibelikan hewan ternak oleh Pak Jurna. Tetapi mereka belum merasa puas. Pak Jurna dan istrinya berkaul lagi, bila hasil poanen dan ternaknya menjadi lebih banyak maka akan membuat lima buah tumpeng besar. Panen berikutnya, benar-benar melimpah ruah dan ternaknya semakin banyak. “Suatu anugerah dari sang dewata, karena yang kita mohon selalu terkabul”, ucap Pak Jurna.
Pada suatu pagi yang indah, Pak Jurna pergi ke sawah. Setibanya di tepi sawah, ia melihat sesuatu yang aneh. “Onggokan tanah sebesar catu?” tanyanya dalam hati. “Perasaanku onggokan tanah itu kemarin belum ada!”, pikir Pak Jurna sambil mengingat-ingat. Catu adalah alat penakar beras dari tempurung kelapa. Pak Jurna melanjutkan niatnya untuk berkeliling sawahnya. Setibanya di rumah, dia bercerita pada istrinya tentang apa yang telah dilihatnya. Ia mengusulkan pada istrinya untuk membuat catu nasi seperti yang dilihatnya di sawah. Sang isteri menyetujuinya. Mereka merencanakan membuat beberapa catu nasi, dengan harapa hasil panennya menjadi melimpah ruah melebihi hasil panen orang lain.
Hasil panen Pak Jurna melipah ruah. Lumbung padinya penuh. Para tetangga sangat takjub akan keberhasilan dan keberuntungan Pak Jurna yan tiada bandingnya. Pak Jurna dan isterinya membuat beberapa catu nasi. Pesta dilaksanakan dengan sangat meriah. Beberapa catu nasi dibawa ke tempat sebuah catu yang berupa onggokan tanah berada. Namun Pak Jurna sangat terkejut melihat catu tersebut bertambah besar.
Pak Jurna segera pulang kerumah dan memerintahkan isterinya untuk membuat catu yang lebih besar lagi. Sebuah catu yang dimaksud telah siap dibawa ke sawah. Sambil bersenandung Pak Jurna membawa catu nasi besar. Namun setelah Pak Jurna tiba di tempat yang di tuju, Pak Jurna terkejut. “ Astaga ! catu semakin tinggi dan besar!” teriaknya. “tidak apa-apa. Aku masih mempunyai simpanan beras yang dapat membuat catu sebesar ini”, ujar Pak Jurna dengan sombongnya.
Setiap Pak Jurna membuat catu lebih besar, onggokan tanah yang berupa catu bertambah besar dan tinggi. Lama kelamaan catu itu menjadi sebuah bukit. Pak Jurna dan isterinya tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak sanggup lagi membuat catu nasi. Kemudian apa yang terjadi? Pak Jurna jatuh miskin karena perbuatan dan keangkuhannya sendiri. Akhirnya, onggokan tanah itu telah berubah menjadi bukit yang dinamai bukit catu.

Pesan Moral : Bersyukurlah atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh yang maha kuasa. Jangan serakah dan sombong, karena perbuatan itu akan mendapatkan balasan yang sangat pedih.

Jumat, 18 Desember 2009

BAGAIMANA PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK


Sebelumnya telah diulas tentang bentuk pertumbuhan dan habitat dari tanaman anggrek. Yang mana hal itu, berpengaruh terhadap kebutuhan tanaman anggrek untuk pertumbuhannya. Untuk tumbuh dengan baik, dan berbunga rajin, tanaman anggrek membutuhkan kondisi tertentu. Apalagi saat ini, dengan manipulasi genetik dan hibrida yang sudah tingkat tinggi, manipulasi iklim juga diperlukan.

Ada beberapa faktor dasar yang sangat menentukan pertumbuhan tanaman angrek, dan ini harus tercukupi. Bila ingin pertumbuhan tanaman baik dan rajin berbunga.
1. Intensitas Cahaya
Memberikan peran utama terhadap pembentukan karbohidrat pada proses fotosiintesis, dan pembongkaran karbohidrat pada proses respirasi yang akan menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Untuk memperoleh intensitas yang sesuai dengan yang diinginkan maka digunakan peneduh atau shading paranet. Kelebihan atau kekurangan intensitaas cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek. Setiap jenis tanaman anggrek membutuhkan intensitas cahaya matahari yang berbeda.
2. kelembapan udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang terkandung di udara (RH), Relatif Umidity. Umumnya semakin tinggi temperatur mengakibatkan penguapan yang tinggi, sehingga kelembaban udara juga ikut tinggi. Pada budidaya anggrek sebagian besar jenis anggrek menginginkan kelembaban minimal 60%. Anggrek yang berada dikelembaban yang terlalu rendah akan mengalami penguapan yang berlebih, sehingga terjadi dehidrasi. Biasanya ditunjukkan dengan permukaan daun anggrek atau Bulb yang mengerut kekuningan

3. Temperatur
Temperetur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan anggrek. Setiap anggrek memiliki penyesuaian tertentu terhadap temperatur sekitarnya. Dan akan mempengaruhi pertumbuhannya, baik pertumpuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif. Misalnya dendrobium sangat sesuai ditanam ditemperatur siang antara 28 – 32 oC dan bila dibudidayakan dikisaran temperatur 22 -24 oC maka akan mengalami kemunduran berbunga. Phalaenopsis menghendaki suhu yang optimal antara 18 -24 oC. Bila dibudidayakan didaerah panas akan dominan pada pertumbuhan vegetatif, dan kualitas bunga akan jelek.

4. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara memegang peranan penting dalam pertukaran O2 dan CO2 dilingkungan. Selain itu sirkulasi udara juga berfungsi mengendalikan kondisi kelembaban udara. Anggrek, bila dibudidayakan pada tempat dengan sirkulasi udara yang kurang baik, akan mengalami kelambanan pertumbuhan dan pembungaan, dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Untuk memberikan hasil yang terbaik, keempat faktor diatas saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Keempatnya harus terpenuhi. Nursery anggrek bila telah memenuhi keempat faktor tersebut, dijamin kualitas tanaman yang dihasilkan akan baik. Tinggal menambah menejemen pemeliharaan untuk menghasilkan yang lebih baik.

Mengenal lebih jauh karakteristik tanaman anggrek


Anggrek, Siapa yang tidak mengenalnya? Variasi bunganya bermacam – macam, dan sasoknya cantik mempesona. Eksistensinya sebagai tanaman hias di Indonesia sudah cukup lama. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas. Saat ini dengan perkembangan teknologi, lahir silangan-silangan anggrek yang lebih indah.
Anggrek mempunyai variasi jenis cukup banyak, baik yang species maupun hibrida. Masing-masing jenis memerlukan perlakuan yang berbeda pula. Tak kenal maka tak sayang. Jangan sampai para kolektor, hobiis, atau anda yang sekedar suka, tidak mengenal karakter anggrek yang di banggakan. Bukan tidak mungkin akan kecewa. Ketika didapati anggrek tersebut layu atau mati tanpa diketahui penyebabnya.
Tanaman anggrek mempunyai bentuk pertumbuhan yang berbeda-beda, hal ini digolongkan menjadi 2 bagian; yaitu :
1. Monopodial
Anggrek tipe ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh. Daun-daun baru selalu tumbuh dari ujung batangnya.
Contoh : Phalaenopsis, Vanda.
2. Simpodial
Batang memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Titik tumbuh ditandai oleh munculnya tunas baru disekitar batang utama. Anggrek ini bila dewasa akan membentuk rumpun. Anggrek Dapat diperbanyak dengan cara split, stek batang dan biji.
Contoh : Dendrobium, cattleya, Oncidium, Cymbidium

Berdasarkan habitatnya (tempat tumbuhnya) tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

a. Anggrek Epifit
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara disekitarnya
Contoh : Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, Oncidium
b. Anggrek Saprofit
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering serta membutuhkan sedikit cahaya matahari.
Contoh : Goodyera sp.
c. Anggrek Terestrial
Anggrek yang tumbuh ditanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, itulah sebabnya anggrek jenis ini disebut anggrek tanah
Contoh : Spataglotis, Arachnis, Vanda
d. Anggrek Litofit
Anggrek yang tumbuk pada batu-batuan atau tanah berbatu dan tahan terhadap matahari penuh. Anggrek ini mengambil makanan dari air, hujan, udara, humus dan bagian tubuhnya yang telah mati
Contoh : Paphiopedilum

Dasar pengetahuan inilah yang harus dipahami oleh kolektor maupun hobiis anggrek. Pada dasarnya perawatan anggrek sangat gampang. Namun yang harus juga diketahui adalah agaimana tanaman anggrek mau berbunga dengan rajin. Percuma punya tanaman anggrek terawat dengan bagus, subur, tapi tidak mau berbunga. Karena anggrek yang menjadi perhatian adalah pada keindahan bunganya.

Perawatan anggrek

Anggrek atau Orchidaceae termasuk dalam keluarga tanaman bunga-bungaan. Anggrek terdapat pada hutan yang gelap, di lereng yang terbuka, pada batu karang yang terjal, pada batu-batuan didaerah pantai dengan garis pasang surut tinggi. Bahkan di tepi gurun pasir pun anggrek dapat ditemukan. Tumbuh dari kutub utara sampai daerah katulistiwa dan selatan pada semua benua kecuali Antartika.
Anggrek yang banyak digemari adalah anggrek epifit dari daerah tropis.
Anggrek mempunyai lebih banyak jenis (species) nya daripada keluarga tanaman bunga-bungaan lainnya. Para ahli tumbuh-tumbuhan berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000 species yang tersebar di seluruh dunia. Tetapi karena kerusakan hutan kita kehilangan species yang belum dikenali dan tidak tahu dengan pasti berapa jumlahnya.
Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang mempunyai lebih dari 4000 species anggrek yang tersebar di hampir semua pulau. Kalimantan, Papua, Sumatera, Jawa termasuk pulau-pulau yang terkenal didunia karena kekayaan anggreknya. Genus yang banyak tumbuh meliputi : Vanda, Phalaenopsis, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Cymbidium, Bulbophyllum dll.
Anggrek yang terkenal dari Indonesia adalah "anggrek bulan" (Phalaenopsis amabilis) yang diangkat sebagai "Bunga Nasional" dan dijuluki "puspa pesona", dan "anggrek kantung" (Paphiopedilum javanicum).

KARAKTERISTIK
Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman bunga-bungan lainnya adalah pada bentuk bunganya.
Pada bunga anggrek umumnya :
• mempunyai tiga sepal (daun kelopak bunga). Salah satunya yang terletak pada bagian belakang (punggung) yang menghadap keatas dinamakan sepal dorsal.
• mempunyai tiga petal (daun mahkota bunga) yang letaknya selang seling dengan daun kelopak bunga. Salah satu dari petal yang terletak dibawah berbentuk seperti lidah yang disebut labellum (bibir bunga), membuat bunga simetris antara kiri dan kanan.
• putik dan benang sari (bagian jantan dan betina) yang bergabung bersama pada bagian yang disebut column.
• tepung sari yang biasanya berkumpul bersama pada bagian yang disebut pollinia.
• buahnya mempunyai biji yang sangat kecil dan banyak.
• tangkai bunga dapat berkelak-kelok saat pertumbuhannya, tergantung arah sumber cahaya.
JENIS ANGGREK
Berdasarkan pertumbuhannya secara umum anggrek dibagi menjadi 2 jenis :
• Anggrek Simpodial : Biasanya pola tumbuhnya horizontal seperti tumbuhan merambat. Batang tumbuhnya disebut rhizome. Rhizome terbaring horizontal pada permukaan tanah dan akar-akarnya tumbuh pada sekitar panjang rhizome dengan arah menurun dan membuat batang vertikal keatas yang disebut umbi semu (pseudobulb). Ada yang pseudobulb nya memanjang keatas seperti batang (cane), dan ada pula yang pendek dan bulat atau pipih. Salah satu fungsi dari pseudobulb adalah sebagai tempat penyimpanan air dan sari makanan. Pseudobulb yang berkerut adalah tanda tanaman tersebut mengalami masalah dalam penyerapan air. Setiap pseudobulb mempunyai satu sampai beberapa daun. Tunas baru muncul dari dasar pseudobulb yang sudah tua dan tempat titik tumbuhnya disebut "eye" (mata). Pada jenis pseudobulb yang pendek dan bulat, ada yang dibungkus oleh pelepah daun (sheath) dimana dari dasar pseudobulb tersebut bunga akan muncul, contoh : coelogyne, Oncidium. Pada pseudobulb yang berbentuk batang (cane), tangkai bunga akan muncul dari ujung batangnya, contoh: dendrobium.
• Anggrek Monopodial : Anggrek yang tumbuh keatas dari satu batang (stem). Daunnya akan bertambah terus dari ujung batang selama hidupnya. Jenis ini tidak mempunyai rhizome dan pseudobulb, dan biasanya tumbuh akar udara (aerial root) dari sepanjang batangnya. Tangkai bunga (spike/inflorescence) tumbuh dari sisi batang dan dimulai dari sebelah bawah (bukan dari ujungnya), berbeda dengan sympodial (dendrobium) dimana tangkai bunga tumbuh dari ujung batang. Jika ujung batangnya rusak karena busuk (contoh: jenis phalaenopsis) atau dipotong/distek (contoh: jenis vanda), maka akan muncul batang baru dari sisi batang lama dan daun akan tumbuh dari batang baru tersebut.
Berdasarkan tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi beberapa jenis :
• Epiphyte:
Angrek yang tumbuh menumpang pada batang tanaman lainnya tetapi tidak parasit (tidak mengambil sari makanan dari tanaman tersebut). Dengan demikian anggrek akan memperoleh posisi yang lebih baik untuk mendapatkan cahaya yang lebih. Akarnya melekat pada dahan pohon dan mendapatkan air hanya dari hujan dan kabut.
• Lithophyte:
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Mereka menggunakan batu sebagai pegangannya.
• Saprophyte:
Anggrek yang tumbuh pada humus dan daun-daun kering.
• Terrestrial:
Anggrek yang tumbuh pada padang rumput, tanah humus dihutan.
Berdasarkan kisaran suhu udara yang sesuai, anggrek dibagi dalam 3 jenis :
• Anggrek suhu dingin (gunung, ketinggian 2000-4000m) : tumbuh baik pada suhu 15-21°C pada siang hari dan 10-13°C pada malam hari. Contoh : Cymbidium, Masdevallia, Miltonia, Odontoglossum, Oncidium, Paphiopedilum
• Anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750-2000m) : tumbuh baik pada suhu 21-32°C pada siang hari dan 13-18°C pada malam hari. Contoh : Brassavola, Cattleya, Dendrobium, Epidendrum, Laelia, Paphiopedilum (molted leaves)
• Anggrek suhu panas (dataran rendah, 0-750m) : tumbuh baik pada suhu 26 35°C pada siang hari dan 18-24°C pada malam hari. Contoh : Phalaenopsis, Vanda, beberapa jenis Dendrobium.
NAMA ANGGREK
Seperti keluarga tanaman lainnya, secara umum anggrek dibagi dalam kelompok besar yang disebut genus (genera) dan dibagi lagi menjadi sub-genus yang mengelompokkan anggota genus tsb (species) yang mempunyai karakteristik sama. Dari sebuah species mungkin ada yang mempunyai beberapa varietas, misal : dendrobium anosmum var. superbum, dendrobium anosmum var. huttonii, dll.
Seperti lazimnya semua tanaman, anggrek pun mempunyai nama. Baik itu nama berdasarkan ilmu pengetahuan yang menggunakan nama latin maupun nama yang diberikan oleh penduduk dimana anggrek tsb tumbuh (nama lokal/populernya).
Untuk keseragaman secara ilmiah, nama tanaman menggunakan sistim penamaan binomial (nama ganda). Sehingga setiap anggrek mempunyai nama awal (first name) dan nama akhir (last name) seperti nama kebanyakan orang.
Kata pertama menunjukkan genusnya (atau intergenerik jika anggrek tsb hasil persilangan antar genus).
Kata kedua adalah nama speciesnya (atau nama yang diberikan oleh penyilangnya untuk anggrek silangan).
Agar nama anggrek hasil silangan dapat diakui oleh seluruh dunia, maka anggrek tersebut harus didaftarkan pada the International Orchid Registrar yang saat ini dikelola oleh The Royal Horticultural Society.
Keterangan : Persilangan intergenerik adalah persilangan antar genus dalam satu keluarga, misalnya :
 Doritis dengan Phalaenopsis.
 Brassavola dengan Cattleya dan Laelia.
 Brassia dengan Miltonia dan Oncidium, dll.
Untuk keseragaman dalam cara penulisannya maka huruf pertama dari kata pertama (nama genus) pada anggrek species menggunakan huruf besar dan kata keduanya (nama speciesnya) menggunakan huruf kecil semua. Pada anggrek species semua kata ditulis dengan huruf miring (italic).
Untuk anggrek hibrida (silangan), huruf pertama dari kata pertama (nama genus atau intergenerik) menggunakan huruf besar dan huruf pertama dari kata keduanya juga menggunakan huruf besar. Untuk anggrek hibrida kata pertama ditulis dengan huruf miring(italic), sedang kata kedua dan seterusnya dengan huruf tegak (normal).
Contoh nama anggrek species :
• Coelogyne pandurata (nama lokalnya : anggrek hitam).
• Dendrobium crumenatum (anggrek merpati).
• Dendrobium secundum (anggrek sikat).
• Grammatophylum speciosa (anggrek tebu).
• Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).
• Paphiopedilum javanicum.
Contoh nama anggrek hibrida :
• Brassavola Little Stars.
• Dendrobium Blue Sky.
• Blc. Alma Kee (Brassolaeliocattleya : Brassavola, Laelia dan Cattleya).
• Epc. Middleburg (Epicattleya : Epidendrum dan Cattleya).
Agar penulisannya menjadi lebih singkat, kadang-kadang nama genus atau nama intergeneriknya disingkat. Dibawah ini ada beberapa singkatan nama genus dan intergenerik yang biasa digunakan.
Arach. : Arachnis
Aranda : Aranda (Intergenerik : Arachnis x Vanda)
Arnth. : Aranthera (Arachnis x Renanthera)
Ascda. : Ascocenda (Ascocentrum x Vanda)
B. : Brassavola
Colm. : Colmanara (Miltonia x Odontoglossum x Oncidium)
Ctna. : Cattleytonia (Broughtonia x Cattleya)
Bc. : Brassocattleya (Brassavola x Cattleya)
Bl. : Brassolaelia (Brassavola x Laelia)
Blc. : Brassolaeliocattleya (Brassavola x Laelia x Cattleya)
Bulb. : Bulbophyllum
C. atau Catt. : Cattleya
Cym. : Cymbidium
D. atau Den. : Dendrobium
Dor. : Doritis
Dtps. : Doritaenopsis (Doritis x Phalaenopsis)
Epc. atau Epic. : Epicattleya (Epidendrum x Cattleya)
Gram. : Grammatophyllum
Hwra. : Howeara (Leochilus x Oncidium x Rodriguezia)
Kgw. : Kagawara (Ascocentrum x Renanthera x Vanda)
L. : Laelia
Lc. : Laeliocattleya (Laelia x Cattleya)
Milt. : Miltonia
Mttsa. : Miltassia (Miltonia x Brassia)
Mkra. : Mokara (Arachnis x Ascocentrum x Vanda)
O. atau Onc. : Oncidium
Paph. : Paphiopedilum
Phal. : Phalaenopsis
Pot. : Potinara (Brassavola x Cattleya x Laelia x Sophronitis)
Ren. : Renanthera
Soph. : Sophronitis
Sl. : Sophrolaelia (Sophronitis x Laelia)
Slc. : Sophrolaeliocattleya (Sophronitis x Laelia x Cattleya)
Spa. : Spathoglottis
V. : Vanda
Vdnps. : Vandaenopsis (Vanda x Phalaenopsis)
Vdps. : Vandopsis
Z. : Zygopetalum

PEMBIAKAN ANGGREK
Anggrek dapat diperbanyak dengan cara :
• Pembiakan generatif : Perbanyakan dengan biji buah yang telah masak.
Masa masak buah anggrek sangat tergantung dari jenis anggreknya, dan iklim juga mempengaruhi kematangan buahnya.
Pembiakan generatif ini memerlukan perlakuan yang khusus diantaranya biji harus steril dari hama dan penyakit.
• Pembiakan vegetatif : Pembiakan dengan mengambil bagian tanaman induknya seperti :
 Stek untuk jenis monopodial.
 Memecah rumpun untuk jenis simpodial.
 Keiki, yaitu anak tanaman yang tumbuh dari batang atas (dendrobium), atau tangkai bunga (phalaenopsis).
 Kultur jaringan, yaitu mengambil sebagian jaringan tanaman untuk diperbanyak dengan melalui proses di laboratorium. Dengan cara ini bisa dihasilkan tanaman bebas virus meskipun tanaman induknya terjangkit.

KOLEKSI PUISI

DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG

Oleh :
W.S. Rendra

Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

SELAMA INI DI NEGERIMU
Musthofa Bisri

Selama ini di negerimu
Manuasia tak punya tempat
Kecuali di pinggir-pinggir sejarah yang mampat

Inilah negeri paling aneh
Dimana keserakahan dimapankan
Kekuasaan dikerucutkan
Kemunafikan dibudayakan
Telinga-telinga disumbat harta dan martabat
Mulut-mulut dibungkam iming-iming dan ancaman

Orang-orang penting yang berpesta setiap hari
Membiarkan leher-leher mereka dijerat dasi
Agar hanya bisa mengangguk dengan tegas
Berpose dengan gagah
Di depan kamera otomatis yang gagu

Inilah negeri paling aneh
Negeri adiluhung yang mengimpor
Majikan asing dan sampah
Negeri berbudaya yang mengekspor
Babu-babu dan asap
Negeri yang sangat sukses
Menernakkan kambing hitam dan tikus-tikus
Negeri yang akngkuh dengan utang-utang
Yang tak terbayar
Negeri teka-teki penuh misteri

Selama ini di negeri mu
Kebenaran ditaklukkan
Oleh rasa takut dan ambisi
Keadilan ditundukkan
Oleh kekuasaan dan kepentingan
Nurani dilumpuhkan
Oleh nafsu dan angkara

Selama ini di negeri mu
Manusia hanya bisa
Mengintip masalahnya dibicarakan
Menghabiskan anggaran
Oleh entah siapa
Yang hanya berkepentingan
Terhadap anggaran
Dan dirinya sendiri

Selama ini di negeri mu
Anginpun menjadi badai
Matahari bersembunyi
Bulan dan bintang tenggelam
Burung-burung mati
Bunga-bunga layu sebelum berkembang
Dan tembang menjadi sumbang
Puisi menjadi tak indah lagi

Yang tersisa tinggal doa
Dalam rintihan
Mereka yang tersia-sia
Dan teraniaya
Untunglah allah yang maha tahu
Masih berkenan memberi waktu
Kepadamu untuk memperbaiki negerimu
Dari kampus-kampusmu yang terkucil
Ia mengirim burung-burung ababil
Menghujani segala yang batil
Dengan batu-batu membakar dari sijjil
Dan pasukan bergajah abradah kerdil
Bagai daun-daun dimakan ulat
Beruntuhan menggigil

Di negeri mu
Kini telah menyingsing fajar peradaban baru
Jangan tunggu, ambil posisi mu
Proklamasikan kembali
Kemerdekaan negeri mu




LAGU SEORANG GERILYA
(Untuk puteraku Isaias Sadewa)
Oleh :
W.S. Rendra

Engkau melayang jauh, kekasihku.
Engkau mandi cahaya matahari.
Aku di sini memandangmu,
menyandang senapan, berbendera pusaka.

Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang berdebu,
engkau berkudung selendang katun di kepalamu.
Engkau menjadi suatu keindahan,
sementara dari jauh
resimen tank penindas terdengar menderu.
Malam bermandi cahaya matahari,
kehijauan menyelimuti medan perang yang membara.
Di dalam hujan tembakan mortir, kekasihku,
engkau menjadi pelangi yang agung dan syahdu
Peluruku habis
dan darah muncrat dari dadaku.
Maka di saat seperti itu
kamu menyanyikan lagu-lagu perjuangan
bersama kakek-kakekku yang telah gugur
di dalam berjuang membela rakyat jelata







HAI, KAMU !
Oleh :
W.S. Rendra
Luka-luka di dalam lembaga,
intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,
noda di dalam pergaulan antar manusia,
duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala.

Jari-jari waktu menggamitku.
Aku menyimak kepada arus kali.
Lagu margasatwa agak mereda.
Indahnya ketenangan turun ke hatiku.
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku.

ORANG-ORANG MISKIN
Oleh :
W.S. Rendra
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim




GERILYA
Oleh :
W.S. Rendra
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya

GUGUR
Oleh :
W.S. Rendra
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya

Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
" Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang."
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata :
"Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya
TAHANAN
Oleh :
W.S. Rendra
Atas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali
Di lorong-lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu-serdadu Belanda rebah
Di mulutnya menetes
lewat mimpi
darah di cawan tembikar
dijelmakan satu senyum
barat di perut gunung
(Para pemuda bertangan merah
adik lelaki neruskan dendam)
Dini hari bernyanyi
di luar dirinya
Anak lonceng
menggeliat enam kali
di perut ibunya
Mendadak
dipejamkan matanya
Sipir memutar kunci selnya
dan berkata
-He, pemberontak
hari yang berikut bukan milikmu !
Diseret di muka peleton algojo
ia meludah
tapi tak dikatakannya
-Semalam kucicip sudah
betapa lezatnya madu darah.
Dan tak pernah didengarnya
enam pucuk senapan
meletus bersama
Petani
KEKECEWAAN PETANI
Kau menanam padi susah payah
Walau harus berjemur di sawah
Tapi kau tidak takut kalah
Dengan tikus-tikus sawah
Walau hasil panen harus dijual murah
Tapi tekadmu tidak akan goyah
Sungguh besar jasamu petani
Kau memanen padi dengan ani-ani
Kau pergi ke sawah setiap hari
Walau kau harus pergi pagi-pagi
Jika kau panen kau juga berbagi
Terima kasih atas jasa petani
CINTA KEBERSIHAN
Mari teman, mari kemari
Kita singsingkan lengan baju
Kita bersihkan rumah
Kita bersihkan lingkungan
Kita jaga selalu kebersihan
Jangan biarkan sampah berserakan
Buanglah sampah pada tempatnya
Kita cinta kebersihan
Rumah bersih nyaman
Lingkungan bersih sehat
DESAKU
Desaku, tempat kudilahirkan
Dan tempat kudibesarkan
Kelestarian lingkungannya
Sangat indah dan menawan
Membuat orang tak bosan memandang
Desaku sangat damai
Tidak ada keributan
Warganya rukun dan saling menyayangi
By : M.Afif Kurniawan, siswa kelas IV Salman SDIT Al Furqon Palembang





Ayah dan Ibu
Ibu….Engkau telah mempertaruhkan dua nyawamu
atau engkau akan kehilanganku dan ayah….
Engkau telah membantu ibuku merawatku,
mendidikku, dan membesarkanku
Terima kasih atas segala kehormatan kalian
untuk menjadikanku anakmu Oh….Ibu dan ayah….
Aku sangat berterima kasih kepadamu
Maafkan aku bila aku salah padamu
Karya : Tami, Siswa Kelas IV Ali SDIT Al Furqon Palembang
MATAHARI
Oleh :
W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

BULAN PURNAMA
Oleh :
W.S. Rendra
Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi.
Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.
Bulan purnama duduk di sanggul babu.
Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.
“kemari, kamu !” kata tuannya
“Tidak, tuan, aku takut nyonya !”
Karena sudah penasaran,
oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur
dan langsung menerkamnya
Bulan purnama raya masuk ke perut babu.
Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua,
rembulan turun di jalan raya,
dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan,
lalu disuguhkan pada tamu negara
yang haus akan hiburan.

BURUNG-BURUNG KONDOR
Oleh :
W.S. Rendra
Angin gunung turun merembes ke hutan,
lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,
dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau.
Kemudian hatinya pilu
melihat jejak-jejak sedih para petani - buruh
yang terpacak di atas tanah gembur
namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya.
Para tani - buruh bekerja,
berumah di gubug-gubug tanpa jendela,
menanam bibit di tanah yang subur,
memanen hasil yang berlimpah dan makmur
namun hidup mereka sendiri sengsara.
Mereka memanen untuk tuan tanah
yang mempunyai istana indah.
Keringat mereka menjadi emas
yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa.
Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan,
para ahli ekonomi membetulkan letak dasi,
dan menjawab dengan mengirim kondom.
Penderitaan mengalir
dari parit-parit wajah rakyatku.
Dari pagi sampai sore,
rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,
menggapai-gapai,
menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,
di dalam usaha tak menentu.
Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah,
dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,
dan sukmanya berubah menjadi burung kondor.
Beribu-ribu burung kondor,
berjuta-juta burung kondor,
bergerak menuju ke gunung tinggi,
dan disana mendapat hiburan dari sepi.
Karena hanya sepi
mampu menghisap dendam dan sakit hati.
Burung-burung kondor menjerit.
Di dalam marah menjerit,
bergema di tempat-tempat yang sepi.
Burung-burung kondor menjerit
di batu-batu gunung menjerit
bergema di tempat-tempat yang sepi
Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,
mematuki batu-batu, mematuki udara,
dan di kota orang-orang bersiap menembaknya.

Mencegah lebih baik daripada mendapatkan warisan tak diinginkan tersebut.

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah mengapa, cegahlah penyakit itu agar tak sampai “mampir” pada anak. Lakukan observasi lewat data riwayat kesehatan keluarga, penyakit apa sajakah yang mungkin diturunkan kepada anak. Dengan demikian, kita dapat melakukan antisipasi, agar jangan sampai warisan tidak diinginkan itu diidap anak. Toh, untuk sebagian penyakit, kita masih memiliki waktu untuk mencegahnya.
1. OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Anak dikatakan obesitas jika bila beratnya lebih dari 20% dari berat idealnya. Celakanya, faktor keturunan dapat memengaruhi terjadinya kegemukan. Dari hasil penelitian gizi di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orangtua normal mempunyai 10% peluang menjadi gemuk. Peluang itu akan bertambah menjadi 40-50% bila salah satu orangtua menderita obesitas dan akan meningkat menjadi 70-80% bila kedua orangtua menyandang obesitas. Oleh karena itu, bayi yang lahir dari orangtua yang tambun akan mempunyai kecenderungan menjadi gemuk. Gemuk di saat bayi atau anak-anak mempunyai kemungkinan sulit menjadi kurus pada waktu dewasa, disebabkan pada anak-anak sudah membentuk sel yang jumlahnya lebih dari normal.
Namun, bukan berarti obesitas tidak dapat dicegah. Angka di atas adalah risiko, karena gaya hidup sehat tetap menjadi faktor utama, apakah anak mengalami obesitas atau tidak.
Itulah mengapa, cegahlah si kecil agar tidak mengalami obesitas, tindakan itu antara lain:
Mengurangi asupan makanan kaya gula seperti minuman ringan
Hindari mengonsumsi makanan berlemak terlalu sering
Jauhi mengonsumsi banyak camilan
Biasakan mengonsumsi makanan dengan gizi cukup dan seimbang
Konsumsi sayuran dan makanan kaya serat
Melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori
2. ASMA
Asma juga merupakan salah satu penyakit keturunan. Dari sebuah penelitian ditemukan, 30% penyakit asma diturunkan orangtua. Faktor ibu ternyata lebih kuat menurunkan asma dibandingkan dengan bapak. Penelitian lainnya menyebutkan, orangtua penderita asma kemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orangtua yang tidak asma, terlebih lagi bila si anak alergi terhadap tungau debu rumah.
Itulah mengapa, bila salah satu orangtua misalnya ayah menderita asma, maka besar kemungkinan bayi yang dilahirkan dapat menderita asma di kemudian hari. Untuk itu, setiap bayi yang baru lahir dari orangtua yang mempunyai riwayat keturunan asma, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter keluarganya untuk mendapat nasihat agar anak ini tidak mengalami serangan asma di kemudian hari. Misal dengan menjaga kebersihan rumah dari debu, menjauhi makanan yang berisiko menimbulkan alergi, membersihkan binatang peliharaan secara teratur, dan lain-lain.
Bila si kecil menderita asma, lakukan pencegahan agar asmanya dapat terkontrol dan tidak mengganggu aktivitasnya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
Gunakan obat-obat asma sesuai anjuran dokter. Sebisanya gunakan obat-obatan hirup sebelum terpaksa memakai obat-obatan oral (diminum). Sediakan dua obat, satu untuk mencegah timbulnya asma dan satu lagi untuk mengatasi jika serangan mendadak terjadi.
Kenali dan hindari faktor pencetus. Setiap anak umumnya memiliki faktor pencetus berbeda, ada yang karena makanan, minuman dingin, kacang, polusi, bau cat, debu, dan sebagainya.
Hindari olahraga atau aktivitas fisik terlalu berlebihan, ini akan membuat asma semakin cepat kambuh.
Jauhi stres. Hindari dengan gaya hidup sehat. Luangkan waktu untuk bermain bersama dan berekreasi.
Lakukan olahraga teratur agar tubuh si kecil tetap bugar dan sehat. Badan yang sehat dapat memperingan serangan asma.
3. ALERGI
Berdasarkan penelitian ilmiah, alergi pada anak sebagian besar disebabkan faktor keturunan. Jika kedua orangtua mempunyai bakat alergi, kemungkinan anak terserang alergi sekitar 70-80%. Tapi, jika hanya salah satu orangtua yang punya alergi, kemungkinannya menurun menjadi 30%. Selain faktor keturunan, alergi bisa tercetus karena faktor lingkungan. Faktor pencetus alergi dari luar ini disebut alergen, yang akan bekerja jika seorang anak membawa sifat alergi. Alergen ini sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu alergen hirup, makanan, dan alergen suntik. Pada alergen hirup, pemicunya paling banyak adalah tungau debu rumah, di samping serbuk sari. Reaksi alergi akibat tungau ini antara lain sesak nafas, bersin-bersin, atau batuk. Sedangkan alergen suntik disebabkan oleh gigitan serangga atau suntikan. Biasanya akan menimbulkan reaksi pada kulit, dan bentuknya bisa beragam.
Cara mencegah: Bila ada riwayat keluarga, baik saudara kandung, orangtua, kakek, nenek, atau saudara dekat lain yang kena alergi atau asma, deteksi kemungkinan alergi ini bahkan ketika anak belum dilahirkan. Caranya:
Ibu perlu menghindari atau minimalkan penyebab alergi sejak hamil
Hindari pencetus alergi dari lingkungan, contoh kecoak, serta tungau yang sering ada pada karpet, kasur kapuk, sofa, gorden. Juga bulu binatang peliharaan seperti kucing, anjing.
Tunda pemberian makanan penyebab alergi seperti telur, kacang tanah, dan ikan, sampai usia di atas 2-3 tahun
Bila membeli makanan kemasan, biasakan untuk melihat komposisi bahan penyusunnya
Bila bayi minum ASI, ibu juga perlu menghindari makanan penyebab alergi. Bila ASI tidak memungkinkan, gunakan susu formula hipoalergenik
Cara mengatasi:
Jika anak telanjur menyandang alergi, sebaiknya:
Identifikasi pencetusnya dan hindari. Jika anak alergi debu, maka bersihkan karpet, boneka, kain, dan sebagainya.
Obat-obatan antialergi dapat digunakan tapi dalam jangka panjang tidak dianjurkan.
4. BUTA WARNA
Cirinya, antara lain anak sulit membedakan beberapa warna seperti hijau dengan biru dan merah dengan biru. Ibu biasanya berperan sebagai pembawa (carrier) dalam gangguan buta warna. Namun, ibu pembawa gen ini mungkin saja memiliki penglihatan normal dan tidak buta warna. Jika ibu “pembawa” (carrier) memiliki anak laki-laki, maka 50% anak itu berisiko menderita buta warna. Jika seorang wanita buta warna, anak lelakinya pasti buta warna. Buta warna umumnya jarang terjadi pada anak perempuan.
Cara mendeteksi anak yang mengalami buta warna:
Sering salah menyebutkan warna.
Tidak dapat membedakan beberapa warna seperti hijau, biru, merah, dan sebagainya.
Cara mengatasi:
Anak buta warna tidak mengalami hambatan secara fisik dan kesehatan. Anak dapat hidup, beraktivitas, sekolah, dan merintis karier seperti anak-anak lainnya. Bahkan beberapa anak tidak sadar dirinya buta warna hingga suatu ketika dilakukan tes buta warna. Hal yang dapat dilakukan orangtua adalah membantu anak saat pemilihan kariernya karena ada beberapa profesi yang mungkin tidak dapat dilakoninya secara maksimal. Tidak masalah, toh masih banyak ratusan profesi lainnya yang dapat digeluti.
Narasumber: dr. Sugito Wonodirekso, M.S.,
Ketua Perkumpulan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Pusat
5. HEMOFILIA
Darah pada seorang penyandang hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Penyakit ini juga merupakan penyakit turunan dan diturunkan.
Bagaimana mengetes seseorang diduga membawa bakat hemofilia atau tidak, ada dua cara untuk memastikannya, antara lain dengan meneliti riwayat kesehatan keluarga. Bila sang ayah hemofilia, maka sang anak perempuan merupakan pembawa (carrier). Sementara jika sang ibu yang carrier, maka sang anak wanitanya memiliki kesempatan 50% menjadi seorang carrier. Cara lainnya melalui tes DNA. Contoh darah tidak hanya di ambil dari orang yang berpotensial sebagai carrier tetapi juga pada seluruh anggota keluarga yang lainnya. Hasil dari tes tersebut baru dapat dilihat setelah 10-14 hari.
Cara mengatasi:
Jika si kecil divonis menyandang hemofilia, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
Menjaga berat tubuh agar tetap proporsional. Ingat, berat berlebih dapat mengakibatkan perdarahan. Utamanya pada penderita hemofilia berat.
Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat memperkuat otot sehingga otot tidak mudah cedera. Pilihlah olahraga yang sesuai seperti berenang. Hindari olahraga yang memungkinkannya berkontak fisik seperti sepakbola karena berisiko menyebabkannya terluka dan mengalami perdarahan.
Lakukan pemeriksaan gigi dan gusi secara teratur. Paling lambat setiap enam bulan sekali.
6. DIABETES
Diabetes adalah istilah populernya. Penyakit ini juga merupakan penyakit keturunan. Jika salah satu orangtua atau keduanya mengidap penyakit ini maka kemungkinan anak-anaknya akan mengalami risiko menderita penyakit yang sama sebanyak 40%. Apalagi jika gaya hidup anak tidak sehat.
Namun, jangan khawatir penyakit ini dapat dihindari dengan jalan:
Lakukan gaya hidup sehat. Olahraga teratur.
Hindari makanan kaya dengan gula yang dapat mengundang diabetes. Jangan mengonsumsi makanan dengan gula lebih dari 2,5 sendok makan dalam seharinya.
Jaga berat badan (BB). Perhatikan asupannya, jangan sampai BB melampaui batas normalnya. Jika BB telah melampaui 110%, dianjurkan untuk segera berdiet rendah kalori atau tingkatkan aktivitas fisik, seperti dengan olahraga.
Makan makanan alami, konsumsi bahan makanan alami yang kaya serat kasar (sayuran hijau, beras tumbuk, beras merah, buah-buahan).
Jika sejak kecil anak sudah menderita diabetes (diabetes tipe-1), maka ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan karena penderita sepanjang hidupnya memang harus bergantung pada suntikan insulin, antara lain:
DM-1 merupakan penyakit kronik dan memerlukan pengobatan seumur hidup, maka pasien serta keluarga harus dapat melakukan pemantauan kadar glukosa darah serta penyakitnya di rumah.
Penanganan penyakit diabetes adalah dengan mengobati gejalanya atau mencegahnya dengan mengatur pola makanan. Atur asupan makanan yang mengandung gula, karbohidrat, serta lemak. Penderita diabetes dianjurkan untuk menjalankan program diet yang ditentukan berdasarkan jumlah kalori yang dibutuhkannya.
Ajak anak melakukan olahraga yang cukup. Selain mempertahankan berat badan ideal, olahraga juga membantu kerja metabolisme tubuh sehingga dapat mengurangi kebutuhan tubuh akan insulin.
Orangtua juga harus selalu menyediakan makanan berkadar gula tinggi. Bagaimanapun penderita DM juga sering terkena hipoglikemia atau kekurangan kadar gula darah secara cepat, jadi sediakanlah makanan berkadar gula tinggi, seperti permen. Tentunya, orangtua juga harus mengenali gejala-gejala hipoglikemia dengan benar.
Anak juga harus dijauhkan dari asap rokok. Rokok merupakan faktor tambahan timbulnya komplikasi penyakit DM.
Jangan lupa, bawa obat-obatan ketika bepergian jauh. DM tidak menjadi hambatan bagi penderitanya untuk mengadakan perjalanan jarak jauh. Dengan persiapan yang saksama dan cermat, maka perjalanan tersebut dapat dilakukan dengan aman dan lancar.
7. THALASEMIA
Thalasemia merupakan penyakit turunan yang berupa kelainan pembentukan sel darah merah. Pada thalasemia minor, si individu hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun ia hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor juga akan terjadi masalah. Ada 25% kemungkinan pada setiap anak mereka untuk menderita thalasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan, seperti anemia, lemas, loyo, dan sering mengalami pendarahan. Mencegah tentu lebih baik, karena itu sebelum menikah, setiap pasangan sebaiknya memeriksakan darah. Ini untuk menentukan adakah risiko thalasemia pada hasil keturunan mereka kelak. Ini sudah dilakukan di beberapa negara Asia dan Timur Tengah (Iran). Jika diketahui berisiko, maka pasangan disarankan untuk tidak menikah atau kalaupun menikah memutuskan untuk tidak punya anak lagi.
Cara mengatasi: Jika si kecil mengidap thalasemia, maka harus dilakukan perawatan dan pengobatan yang rutin. Dengan demikian, anak dapat menjalankan hidup selayaknya orang normal di tengah masyarakat.
8. HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
Salah satu penyebab tekanan darah tinggi adalah faktor keturunan. Meski kemungkinannya kecil, orangtua tetap harus waspada.
Lakukan hal-hal berikut sebagai upaya pencegahan sedini mungkin:
Kurangi makan makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi.
Kurangi stres. Perbanyak waktu bermain.
Lakukan olahraga secara teratur.
Mengukur tekanan darah secara berkala juga sangat disarankan pada anak-anak. Langkah ini penting untuk mendeteksi secara dini kehadiran hipertensi. Untuk anak berusia tiga tahun ke atas, periksakan tekanan darahnya minimal setahun sekali.
Pemeriksaan tekanan darah juga perlu dilakukan pada bayi dengan kondisi tertentu, yakni bayi yang lahir dengan berat badah rendah, prematur, juga bayi yang dalam pengobatan dengan obat-obatan yang bisa meninggikan tekanan darah.
Perhatikan asupan makanannya. Dalam hal ini, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Narasumber: dr. Sugito Wonodirekso, M.S., Ketua Perkumpulan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Pusat
OBAT TRADISIONAL UNTK BEBERAPA JENIS PENYAKIT

1. Daun salam untuk darah tinggi
Daun salam yang biasanya hanya untuk penyedap rasa masakan, ternyata mengandung khasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti : Kencing manis, tekanan darah tinggi, maag dan diare.
Khasiat daun salam menurut beberapa penelitian, ditemukan zat minyak asiri, tanin, flavonoid, sitral, dan euganol. Salam biasanya tumbuh dan hidup di daratan rendah hingga yang berketinggian 1400 h diatas permukaan laut (dpl) bukan hanya orang indonesia, bangsa inggris juga mengenal dan menyebutnya salam Leaf.
Adapun cara menggunakan salam untuk mengatasi darah tinggi adalah mencuci 3 lembar daun salam, cuci kemudian rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, kemudian setelah dingin disaring, lalu minum. Lakukan sehari 2 kali, dan tiap minum sebanyak 0.5 gelas.
2. Khasiat teh jahe untuk kanker
Salah satu penemuan terbaru yang patut dicatat menfaat sari jahe dan teh hijau untuk mengatakan. Demikian yang disampaikan para ahli dalam sebuah pertemuan bagi kalangan riset kanker di amerika serikat 2003.
Belum ada informasi apakah mengkonsumsi jahe dalam bentuk sederhana memberikan manfaat untuk mencegah kanker. Soalnya, bukankah selama ini masyarakat sudah sedemikian akrab mengenal jahe, mulai dari wedang ronde, sekoteng, permen jahe dan lain-lain.
Merokok yang selama ini dilakukan jutaa orang dari berbagai belahan dunia, memang faktor pertama penyebab kanker. Sedangkan faktor kurang gizi menjadi masalah di negara berkembang.
3. Khasiat ciplukan untuk Diabetes
Tumbuhan ciplukan merupakan tumbuhan liar, berupa semak/ perdu yang rendah (Bisanya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di daratan rendah sampai ketinggian 1550 meter (dpl) tersebar tanah tegalan, sawah-sawah kering serta dapat ditemukan dihutan-hutan jati, bunganya berwarna kering, buah bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah ciplikan yang muda dilindungi cangkap penutup buah.
Buah ciplukan yang dalam suku sunda disebut cecendet, mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu juga mengandung asam malat, alkoloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C, dan gula.
 Dibetes Militus
Bahan : Tumbuhan ciplikan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat : dilayukan dan direbus gelas air sampai mendidih hingga 1 gelas, kemudia disaring dan diminum 1 kali sehari.
 Ayan
Bahan : 8-10 telur buah ciplikan yang sudah dimasak
Cara menggunakan : setiap hari secara rutin.
 Sakit paru-paru
Bahan : Tumbuhan ciplukan lengkap
Cara membuat : direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih da disaring diminum 3 kali sehari 1 gelas.
4. Khasiat Buah Buni
Pohon ini bertinggi 15-30 m. Pohon buni berbatang sedang ini tersebar di asia tenggara dan australia, di jawa timbuh liar di hutan atau ditanam dihalaman dan dapat ditemukan dari daratan randah sampai 1400 meter dpl, daun tunggal, bertangkai pendek, bentuk telur sungsang sampai lenset, tapi rata agak bergelombang, meruncing, panggkal tumpul. Daunnya berwarna hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan, buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya alips berwarna hijau, bila masak manjadi ngu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbenruk jala muda rasanya sedikit masam, dapat disanyur atau dimakan mentah sebagai lalab, buahnya dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan bredy dibuat selai atau sirop. Daunnya oleh pembuat jamu disebut mojar, baiasanya dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Selai dikenal oleh masyarakat sebagai buah buni, ada nama lain dimasing-masing daerah yaitu : barune, huni, gedeh, wena (Sunda), wuni (jawa), burneh (madura), buni, katakuli (maluku), bune tedong (makasar), U yeh cah (china).
Darah Tinggi
Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih. Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan daging buahnya ditelan. Segera minum air hangat 1 gelas lakuka 3-2 kali sehari.
Kurang darah
Buah buni yang telah mask sebanyak 50 butir, asam kawak sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran ¾ jari, dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan ½ cangkir air minum dan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Peras dan saring, lalu diminum lakukan 2-3 kali sehari, dalam tendan, keluar ari ketiak daun atau diujung bercabang bauahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam.

KIAMAT 2012


antara Ramalan, Sains dan Tinjauan Nubuwat Akhir Zaman
Bila anda search di Goggle entri 2012, atau kiamat 2012 atau kehancuran dunia 2012 atau tema-tema seputar ramalan tentang 2012, anda akan terkejut. Lebih dari 700.000 hit akan muncul dan lebih dari 6500 video telah diposting di Youtube. Berita-berita di media eletronik dan media cetak juga tidak kalah heboh. Coba perhatikan petikan-petikan berikut:
Sebenarnya 2012 itu satu perubahan besar di dunia ini, di alam semesta. Saya tidak tahu gambaran yang akan terjadi setelah 2012. Namun saat ini, zaman yang dinamakan iron age (zaman besi) yang akan berakhir pada 2012. Setelah itu, alam memasuki zaman emas (golden age). Saat transisi dari kedua masa inilah akan terjadi berbagai bencana yang memakan banyak korban jiwa. Kalau saya bilang laundry ya, pembersihan dari Tuhan. -Mama Lauren (paranormal).
Anda harus mengerti, tidak akan ada sama sekali sisa, kita harus akan memulai kembali semua kebudayaan dan kehidupan dari awal lagi. – Patrick Geryl, pekerja laboratorium di Belgia.
Jadi saya melihat 21-12-2012 itu akan menjadi angka tabrakan beruntun. Mau nanya ke ahli hitungan mistik China, Arab, Mesir atau Indonesia, Kejawen, memang itu angka tabrakan. Bilangan 12-12-12 itu memang angka benturan, angka tabrakan, atau angka angkara murka, atau angka kehancuran. –Ki Gendeng Pamungkas (paranormal)
Artikelku dilandasi oleh penelitian terhadap kalender suku Maya, yang sudah kulakukan selama 27 tahun. Dalam system kalender Maya, aku mengamati siklus bintik matahari, transit planet Venus dan kaitannya dengan bencana alam yang terjadi. Rangkaian akhir penelitian tersebut belum kutemukan, sampai di tahun 2002. Di tahun itu, aku sadar..tahun 2012 yang katanya, merupakan tahun terakhir dalam kalender suku Indian Maya, juga merupakan titik puncak pergerakan matahari dan transit kedua Planet Venus. - William Hart
Setidaknya satu penafsiran ilmiah terhadap Kitab Suci memprediksi Bumi akan musnah pada 2012. Berbagai gerakan Armageddon kaum muslim, Kristen dan Yahudi dengan aktif berupaya mempercepat pertempuran akhir zaman. Lawrence E. Joseph, penulis Apocalipse 2012
Demikianlah hiruk pikuk isu seputar kiamat 2012. Para ilmuan, pakar sains, ahli astronomi, arkeologi, paranormal, selebritis, hingga para ’ustadz layar kaca’ turut ambil bagian dalam memperbincangkan kiamat 2012.
Lalu, benarkah apa yang diramalkan oleh para ilmuan dan paranormal akan menjadi kenyataan? Akankah 2012 menjadi tahun hancurnya peradaban manusia? Ada apa di balik isu kiamat 2012? Bagaimana tinjauan nubuwat akhir zaman tentang isu kiamat 2012? Adakah riwayat dan nubuwat yang menjelaskan ramalan tersebut? Dan yang terpenting, bagaimana kita bersikap?
Buku ini akan menjelaskan !!!

Benarkah Lagu Terang Bulan Asli Buatan Indonesia?

JAKARTA - Lagu Terang Bulan mendadak kembali tenar belakangan ini. Mencuatnya lagu yang pertama kali diputar di RRI Jakarta dengan piringan hitam pada 1956 silam, kemudian menjadi 'amunisi' bagi sekelompok masyarakat di Indonesia yang jengah atas aksi klaim Malaysia terhadap sejumlah produk buatan Indonesia.
Berdasarkan penelusuran okezone, lagu Terang Bulan ini diadaptasi sebuah lagu yang populer berjudul "La Rosalie", pada akhir abad 19 di wilayah jajahan Perancis, sekitar lautan Hindia. "Lo Rosalie sendiri adalah gubahan musisi berkebangsaan Perancis Pierre-Jean de Béranger (1780-1857). Popularitas lagu tersebut sampai melintasi lautan Hindia dan mencapai wilayah Kepulauan Melayu pada awal abad 20. Pada tahun 1888, lagu tersebut digunakan sebagai lagu kebangsaan negara bagian Perak, Malaysia. Lagu tersebut pertama kali digunakan sebagai lagu kebangsaan Perak ketika Sultan Idris dari Perak diundang oleh Ratu Victoria ke London pada tahun 1888, setahun setelah dinobatkan sebagai Sultan.
Nada yang sama kemudian diperkenalkan oleh "Indonesian Bangsawan" (Opera), yang sedang mengadakan pementasan di Singapura pada tahun 1920. Dengan serta-merta, melodi tersebut kemudian menjadi sangat terkenal dan kemudian dinamai Terang Bulan. Terang Bulan dengan segera menjadi lagu tembang "evergreen", yang sering ditampilkan pada pesta-pesta, kabaret-kabaret, dan dinyanyikan oleh begitu banyak orang pada tahun 1920-an hingga 1930-an.
Namun setelah kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957 dan lagu "Allah Lanjutkan Usia Sultan" diadaptasi sebagai lagu kebangsaan negara Malaysia dengan judul "Negaraku", lagu tersebut tidak dimainkan secara bebas lagi dan penggunaannya telah diatur oleh Undang-undang.
Polemik lagu kebangsaan Malaysia menjadi sebuah tanda tanya karena hingga kini belum bisa dipastikan siapa pencipta lagu tersebut. Kepala Cabang Lokanta Surakarta Perum Percetakan Negara RI, Ruktiningsih lantas menggelar jumpa pers di Solo pada 28 Agustus 2009.
Menurut dia, lagu 'Terang Bulan' pertama kali diputar di RRI Jakarta pada tahun 1956, sedangkan Malaysia baru merdeka pada 31 Agustus 1957. Perbedaan antara lagu Terang bulan dengan lagu kebangsaan Malaysia 'Negaraku', kata dia, hanya terletak pada syairnya saja, sedangkan nada dan iramanya hampir sama.
Di saat yang hampir bersamaan kemudian Aden Bachri mengungkapkan lagu Terang Bulan adalah ciptaan ayahnya, Syaiful Bachri. Bachri kemudian akan mendatangi perusahaan rekaman negara Lokanta di Surakarta, Solo untuk menyusuri keberadaan rekaman asli Terang Bulan.
Bachri seperti diberitakan RCTI juga berniat mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, bila telah memiliki bukti autentik. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik hingga kini belum bisa memastikan lagu Terang Bulan asli buatan Indonesia.
Kepada okezone, dia mengatakan pihaknya segera melakukan penyelidikan asal muasal lagu tersebut. "Kita mengecek sejarah lagu itu di Arsip Nasional," ujarnya, di Jakarta.
Maubaca.com.- Setelah Malaysia mengklaim tari Pendet sebagai kebudayaannya kini, Malaysia harus membela diri dengan lagu kebangsaannya yang hampir sama dengan lagu terang bulan ciptaan bangsa Indonesia.
Lagu terang bulan sejak tahun 1940 sudah populer di Indonesia dan digunakan oleh Malaysia tahun 1950 sebagai lagu resmi kebangsaan.
Lagu Negaraku juga iramanya sama dengan lagu Mamula Moon dari Hawai. Belum diketahui secara jelas apakah lagu Mamula Moon atau Terang Bulan yang pertama lahir.
Berikut Lirik lagu terang bulan:

Terang bulan
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Memotong padi semua orang
Sedari pagi sampai petang
Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Bersenang hati sambil bersuka
Tolonglah kami bersama sama

Bandingkan dengan Lirik lagu kebangsaan Malaysia "Negaraku".

Negaraku
Tanah tumpahnya darahku,
Rakyat hidup
bersatu dan maju,

Rahmat bahagia
Tuhan kurniakan,
Raja kita
selamat bertakhta,
Rahmat bahagia
Tuhan kurniakan.
Raja kita
selamat bertakhta

Minggu, 01 November 2009

Jadilah Sahabat Bumi

Jadilah Sahabat Bumi
Satu hal yang terkadang melintas satu pertanyaan, sebenernya apa sih yang dicari manusia? Ketika hamparan hijau, kicau burung dan semilir angin yang segar, pohon2 senantiasa berbuah dan menjulang tinggi masih tersedia dimana2 dan lingkungan yang sehat masih tersedia, dengan perlahan dan bertambah cepat berganti dengan perumahan , industri dan simbol2 modern lain yang pastinya tidak mau dikatakan sebagai “pengerusakan lingkungan”. Bahkan itu terjadi hampir di setiap belahan bumi. Dengan berlalu masa yang cukup panjang secara perlahan dampak2 yang tidak menguntungkan mulai dirasakan dan mulai terasa puncak akibat pengerusakan, Negara2 maju yang lebih awal melakukan perusakan lingkungan tentu wajar juga yang pertama menyerukan perlunya “ramah lingkungan”, lumayanlah namanya negara maju, titik balik dari “musuh bumi” menjadi “sahabat bumi” cukup enak dilihat. Dan kembali negara berkembang konyol di tengah!. Menikmati hasil merusak lingkungan kayaknya belum kenyang udah harus ikut “arus kuat” menjadi shabat bumi lagi, ibarat pertemanan jadinya nanggung mau nerusin ngrusak ga bisa, mau jadi sahabat lagi agak canggung, tapi sekali lagi tetep ungkapan “masih untung’ tetep berlaku, artinya walau nanggung tapi kebaikan tetep baik.
Terus pertanyaan diatas kalo dilanjutkan begini, kalau dihitung2 pada awalnya (lingkungan) sudah baik dirusak kemudian diperbaiki lha tujuan manusia itu apa? Kalo dikatakan bodoh pastinya ga mau, dan kalo dilihat juga memang bukan orang bodoh. Kalo pinter, masak orang pinter melakukan seperti diatas?.
Tentusaja hampir setiap orang punya alasan2 berbuat sesuatu, termasuk yang berhubungan dengan lingkungan seperti diatas, tapi perlu diingat juga, setiap yang menentang pasti juga punya alasan yang hampir sama kuat, yang kalo ditotal tetep intinya juga “Barang bagus dirusak terus diperbaiki”. Kalo mau diperpanjang dikit ato dirubah pertanyaanya menjadi “Apakah kemajuan itu harus merusak lingkungan?” Kalo jawabanya “Ya” lha ngapain sekarang gencar kampanye “Hijau” “sahabat Bumi” dll, apakah tidak sama dengan mundur?. Kalo jawabanya “Tidak” lha mengapa dulu harus ngrusak? Mengapa pertimbangan lingkungan ga pernah masuk daftar?.
Mengapa sampai orang (kebanyakan orang) merusak? Apakah mereka tak berilmu tak beragama? Mengapa Ilmu pengetahuan dan Agama seolah tak mampu mempengaruhi setiap keputusan yang diambil?
Mungkin saja masalahnya ilmu dan agama yang ada belum bisa menimbulkan kesadaran! Dan kesalahan hampir pasti terletak pada penyikapan kita terhadap ilmu dan agama yang kita peroleh belum pada proporsi yang semestinya sehingga tidak mampu membangkitkan kesadaran, kesadaran apa saja akan mampu dibangkitakn manakala sebuah pertanyaan sederhana dimunculkan: “Apa tujuan saya diciptakan?” tentu jawabannya pasti ada . Manusia saja menciptakan negara pasti membuat hak dan kewajiban yang mengandung penghargaan dan sanksi, mungkinkah kita diciptakan seolah tanpa beban kewajiban?, hal ini saja jika kita renungkan sejenak dengan pikiran yang tenang dan sedikit ketulusan akan membuat kita terhenyak, seolah kita melupakan sesuatu yang sangat logis. Dan kalau terus menerus pertanyaan diatas kita kembangkan sendiri akan muncul jawaban2 yang menuntun kita kearah yang lebih baik…maka itulah bibit kesadaran mulai muncul, manakala kesadaran itu muncul, bukan saja Bumi kita jadikan sahabat tetapi Bumi adalah bagian dari diri kita sendiri, dimana setiap hal yang tak baik akan tersentuh nurani kita (minimal) akan muncul perasaan tidak tega, tanpa menunggu kampanye dan peraturan otomatis Bumi (minimal sekitar kita) akan terjaga, jika kesadaran secara kolektif dibangkitkan oleh Negara melalui peraturan2 yang tetap mengacu pada kesadaran, maka hamparan hijau, kicau burung, dan segarnya udara tak mustahil akan menjadi bagian kita lagi……..semoga.

Selasa, 27 Oktober 2009

Puisi Desta

Surat Cinta

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain...
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku
Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

Makna sebuah titipan

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku, Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah..."ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

SAJAK BULAN MEI 1998 DI INDONESIA

Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah

O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan

O, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara

O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!
O, rasa putus asa yang terbentur sangkur!
Berhentilah mencari Ratu Adil!
Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil
Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara

Bau anyir darah yang kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata:
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya

Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!

Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Airmata mengalir dari sajakku ini.


SAJAK SEBATANG LISONG

menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka

matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan

aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan

delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
????????..

menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan
dan di langit
para teknokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam

aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian

bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
???????????

kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata

inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan


Perempuan yang Tergusur

Hujan lebat turun di hulu subuh
disertai angin gemuruh
yang menerbangkan mimpi
yang lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terjaga dan termangu
menatap rak buku-buku
mendengar hujan menghajar dinding
rumah kayuku.
Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi
dan lalu terbayanglah wajahmu,
wahai perempupan yang tergusur!

Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.
Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.
Umur enam belas kamu dibawa ke kota
oleh sopir taxi yang mengawinimu.
Karena suka berjudi
ia menambah penghasilan sebagai germo.

Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.
Bila kamu ragu dan murung,
lalu kurang setoran kamu berikan,
ia memukul kamu babak belur.
Tapi kemudian ia mati ditembak tentara
ketika ikut demontrasi politik
sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur
kamu tinggal di gubuk tepi kali
dibatas kota
Gubernur dan para anggota DPRD
menggolongkanmu sebagai tikus got
yang mengganggu peradaban.
Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.
Jadi kamu digusur.

Didalam hujuan lebat pagi ini
apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan
sambhil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha
bagai tata rias yang luntur oleh hujan
mengotori wajahmu.
kamu tidak merdeka.
Kamu adalah korban tenung keadaan.
Keadilan terletak diseberang highway yang bebahaya
yang tak mungkin kamu seberangi.

Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu.
Tetapi aku memihak kepadamu.
Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin
di jidatmu?
O,cendawan peradaban!
O, teka-teki keadilan!

Waktu berjalan satu arah saja.
Tetapi ia bukan garis lurus.
Ia penuh kelokan yang mengejutkan,
gunung dan jurang yang mengecilkan hati,
Setiap kali kamu lewati kelokan yang berbahaya
puncak penderitaan yang menyakitkan hati,
atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah,
selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah,
ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,
pada caramu menikmati setiap kesempatan,
pada kemampuanmu berdamai dengan dunia,
pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri,
dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana
semak yang berduri bisa juga berbunga.
Menyaksikan kamu tertawa
karena melihat ada kelucuan di dalam ironi,
diam-diam aku memuja kamu di hati ini.
Selamat datang kembali sayang
Angin syahdu mendendang senandung merdu
bait demi bait terlantun,
mekarkan kembang hidupkan taman.
Ini kisah gembira, tentang kembalinya sang Bayu nan
teduh;
Sang kawan sejati,
Sang teman sehati,
kala menatap Cinta.
Dinda, mengapa pergi demikian lama?
Tak tahukah engkau rindu tlah menggunung?
Kini engkau kembali, wahai putri jelita
Kini kerinduan tlah terobati,
Berganti gejolak yang tak kalah merisaukan;
Penantian akan Senyum yang kau tebar,
Senyum termanis dari jiwa yang Indah. Dan,
Tanganpun terulur sambut semerbak kembang setaman;
“Mari dinda, warnai samudra dengan goresan pena.”
”Karena itu, ajaklah perasaan menjunjung tinggi akal budi, meraih puncak-puncak getaran kebenaran sejati, keduanya mewujudkan sebuah simfony.”
Indahnya kematian
Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan daku istirahat,
kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku istirahat di ranjang ini,
kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya; Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku; Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku. Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring. Hapuslah air matamu, saudaraku, dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.

Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti; Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya. Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku. Ciumlah mataku dengan seulas senyummu. Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka; Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku; Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku, dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku…
Sahabatku yang tertindas
Wahai engkau yang dilahirkan di atas ranjang kesengsaraan,
diberi makan pada dada penurunan nilai,
yang bermain sebagai seorang anak di rumah tirani,
engkau yang memakan roti basimu dengan keluhan dan meminum air keruhmu bercampur dengan airmata yang getir.

Wahai askar yang diperintah oleh hukum yang tidak adil oleh lelaki yang meninggalkan isterinya,anak-anaknya yang masih kecil,
sahabat-sahabatnya,
dan memasuki gelanggang kematian demi kepentingan cita-cita, yang mereka sebut ‘keperluan’.
Wahai penyair yang hidup sebagai orang asing di kampung halamannya, tak dikenali di antara mereka yang mengenalinya, yang hanya berhasrat untuk hidup di atas sampah masyarakat dan dari tinggalan atas permintaan dunia yang hanya tinta dan kertas.
Wahai tawanan yang dilemparkan ke dalam kegelapan kerana kejahatan kecil yang dibuat seumpama kejahatan besar oleh mereka yang membalas kejahatan dengan kejahatan, dibuang dengan kebijaksanaan yang ingin mempertahankan hak melalui cara-cara yang keliru. Dan engkau, Wahai wanita yang malang,
yang kepadanya Tuhan menganugerahkan kecantikan.
Masa muda yang tidak setia memandangnya dan mengekorimu,
memperdayakan engkau,
menanggung kemiskinanmu dengan emas.
Ketika kau menyerah padanya, dia meninggalkanmu. Kau serupa mangsa yang gementar dalam cakar-cakar penurunan nilai dan keadaan yang menyedihkan.
Dan kalian, teman-temanku yang rendah hati,
para martir bagi hukum buatan manusia.
Kau bersedih, dan kesedihanmu adalah akibat dari kebiadaban yang hebat,
dari ketidakadilan sang hakim, dari licik si kaya,
dan dari keegoisan hamba demi hawa nafsunya Jangan putus asa,
kerana di sebalik ketidakadilan dunia ini,
di balik persoalan, di balik awan gemawan,
di balik bumi, di balik semua hal ada suatu kekuatan yang tak lain adalah seluruh kadilan, segenap kelembutan, semua kesopanan, segenap cinta kasih.
Engkau laksana bunga yang tumbuh dalam bayangan.

Segera angin yang lembut akan bertiup dan membawa bijianmu memasuki cahaya matahari tempat mereka yang akan menjalani suatu kehidupan indah.Engkau laksana pepohonan telanjang yang rendah kerana berat dan bersama salju musim dingin. Lalu musim bunga akan tiba menyelimutimu dengan dedaunan hijau dan berair banyak.Kebenaran akan mengoyak tabir airmata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu.

Tanya sang anak

Konon pada suatu desa terpencil
Terdapat sebuah keluarga
Terdiri dari sang ayah dan ibuSerta seorang anak gadis muda dan naif!
Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu!Ibu!
Mengapa aku dilahirkan wanita?Sang ibu menjawab,
“Kerana ibu lebih kuat dari ayah!
“Sang anak terdiam dan berkata,”Kenapa jadi begitu?
“Sang anak pun bertanya kepada sang ayah
!Ayah!

Kenapa ibu lebih kuat dari ayah?
Ayah pun menjawab,”Kerana ibumu seorang wanita!!!
Sang anak kembali terdiam.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Ayah!
Apakah aku lebih kuat dari ayah?

Dan sang ayah pun kembali menjawab,” Iya,
kau adalah yang terkuat!”
Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya.
Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain.
Ayah!
Apakah aku lebih kuat dari ibu?
Ayah kembali menjawab,”Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!
“”Kenapa ayah, kenapa aku yang terkuat?
” Sang anak pun kembali melontarkan pertanyaan.

Sang ayah pun menjawab dengan perlahan dan penuh kelembutan.
“Kerana engkau adalah buah dari cintanya!
Cinta yang dapat membuat semua manusia tertunduk dan terdiam.
Cinta yang dapat membuat semua manusia buta, tuli serta bisu!
Dan kau adalah segalanya buat kami.
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.
Tawamu adalah tawa kami.
Tangismu adalah air mata kami.

Dan cintamu adalah cinta kami.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Apa itu Cinta, Ayah?
Apa itu cinta, Ibu?
Sang ayah dan ibu pun tersenyum!
Dan mereka pun menjawab,”Kau, kau adalah cinta kami sayang..”

Kisahku

Dengarkan kisahku… .
Dengarkan,
tetapi jangan menaruh belas kasihan padaku:
kerana belas kasihan menyebabkan kelemahan, padahal aku masih tegar dalam penderitaanku..
Jika kita mencintai,
cinta kita bukan dari diri kita, juga bukan untuk diri kita.

Jika kita bergembira,
kegembiraan kita bukan berada dalam diri kita, tapi dalam Hidup itu sendiri.
Jika kita menderita,
kesakitan kita tidak terletak pada luka kita, tapi dalam hati nurani alam.
Jangan kau anggap bahawa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama atau rayuan yang terus menerus.

Cinta adalah tunas pesona jiwa,
dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat,
ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi.
Wanita yang menghiasi tingkah lakunya dengan keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran, yang terbuka namun rahsia;
ia hanya dapat difahami melalui cinta,
hanya dapat disentuh dengan kebaikan;
dan ketika kita mencuba untuk menggambarkannya ia menghilang bagai segumpal wap
Semalam
Semalam aku sendirian di dunia ini,
kekasih; dan kesendirianku…
sebengis kematian…
Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…,
Di dalam fikiran malam.
Hari ini…
aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari.
Dan, ia berlangsung dalam seminit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang,
sepatah kata, sebuah desakan dan… sekucup ciuman
Nyanyian sukma
Di dasar relung jiwakuBergema nyanyian tanpa kata;
sebuah laguyang bernafas di dalam benih hatiku,
Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihkudalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang,Namun bukan menyentuh bibirku.
Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana

Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahayabintang-bintang bergemerlapan.
Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahduYang membongkarkan rahsia mawar layu.

Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakahYang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam,Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian? Siapa berani memecah sunyiDan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang beranimelagukan kidung suci Tuhan?
Syukur
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman
Jalan cinta
Untuk anak-anakku,
Yang sedang bertanya-tanya
Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh
Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya
Anak-anakku,
yang sedang mencari keyakinan jiwa

Terhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanya
Anak-anakku,
Yang sedang gelisah
Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian
Dan godaan-godaan yang memberatkan
Anak-anakku,
Yang semakin dewasa
Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan
Aku berdoa untuk kalian
Ya Allah,
Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka
Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa
Bersihkanlah jiwa mereka
Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu
Anakku,
Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan
Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan
Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan
Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat
Dengan tatapannya yang tajam
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap
bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa
Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
memahat langit dengan angan-angan
mengukir malam dengan bayang-bayang
Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung
Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab
Bersikaplah jujur dan terbuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora
Barangkali takdir tengah bicara
Telah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang khusus buatmu
Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga
Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam
Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu
Engkau akan segera menyadari
Keadaannya tidaklah jauh berbeda
Takdir tengah bicara kepadanya
Ada yang tersentak dari dalam dadanya
Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut
Dan tatapanmu yang sejuk
Ia mengasingkan diri dari keriuhan
Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya
Bermalam-malam lewat tanpa jawab
Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu
Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara
Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan
Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu
Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba
Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya
Tetapi ia hanya duduk terdiam
Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap
Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu
Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu
Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam
Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya
Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu
Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu
Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya
Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya
Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda
Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu
Sejak ia berlalu dari hadapanmu
Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya
Sejak engkau berlalu dari hadapannya
Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu
Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi
Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada
Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau
dibencinya
Dan disampaikannya dengan tanpa beban
Sedang engkau menyembunyikan darinya
Perasaanmu yang bergelora
Dan dia menyembunyikan darimu
Hasratnya yang membara
Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri
Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa
Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta
Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya
Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya
Meski dibalik sayapnya yang anggun
Tersimpan pedang tajam melukaimu
Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia
Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya
Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan
Betapapun engkau tidak menginginkan
Atau dia tidak menghendaki
Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan
jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan
Betapapun engkau ingin menemukannya
Atau dia ingin menemukanmu
Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau
dipisahkan
Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya
Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta
Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya
Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu
Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara
Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya
Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu
Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya
Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya
Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia
Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan
Mengikat waktu dengan memadu rindu
Saling bercerita tentang kegembiraan
Saling bercerita tentang kesedihan
Saling membagi tentang harapan dan beban
Memupuk pohon cinta dengan terbuka
Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi
Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan
Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan
Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran
Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan
Menjadi masalah dan kemarahan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci
Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan
Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam
Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu
Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya
Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian
Membawamu kembali mendekat kepadanya
Membawanya kembali mendekat kepadamu
Lalu kalian saling bercerita Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih
Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian
ikrarkan
Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut
Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup
Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat
membersihkannya
Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri
Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan
Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang
Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa
Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh
Daunnya semakin rimbun meneduhi
Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah
Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru
Tentang tujuan dan harapan pohon cinta
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru
Dan dia menjadi sari menghidupkan benih
Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru
Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Akankah dia menikmatinya bermusim-musim
Malam-malam berlalu tanpa jawab
Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam
Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu
yang baru
Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru
Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian
Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur
Bermalam-malam berlalu dengan doa
Engkau dan dia berdoa
Ya Allah,
Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku
Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar
Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik
Sampai tiba waktunya
Engkau dan dia dikuatkan
Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama
Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya
Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan
Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup
Kalian saling setuju hidup bersekutu
Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan
Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang
Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan
Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan
Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan
Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu
Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan
Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan
Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia
Lalu waktu berjalan semakin panjang
Dan hidup menjadi semakin nyata
Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya
Engkau mengandung anakmu yang pertama
Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu
Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin
Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa
Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu
Dengan susah payah yang bertumpuk
Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal
Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia
Penuh syukur dan doa kepadaNya
Ketika tiba saatnya
Beban kandungan semakin memuncak
Punggungmu semakin berat dan payah
Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas
Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat
Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat
Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan
Suamimu menjagamu dan menguatkanmu
Ketika suara tangis bayi terdengar
Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu
Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi
Memeluk bayi basah begitu merah
Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya
Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci
Menyambut dengan doa kehadiran anakmu
Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan
Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia
Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya
Engkau menjadi ibu
Suamimu menjadi bapak
Engkaupun mengasuh dan memeliharanya
Dengan kasih sayang yang berlimpah
Jiwamu terikat dengan jiwanya
Air susu yang engkau minumkan kepadanya
Menjadi air jiwa bagi anakmu
Dan kebahagiaannya meminum air susumu
Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu

Kemanapun engkau bepergian
Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya
Maka bila tiba waktu pulang
Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah
Di halaman engkau dengar tangisnya
Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin
Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di
dadamu
Air susumu menetes karenanya
Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya

Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil
Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang
Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di
wajahnya
Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu
Matanya semakin berbinar
Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan
Dan hatimu semakin bersinar
Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan
Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani
Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur
Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran
Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar
Waktu terus berjalan
Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang
Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya
Belajar merangkak dan berjalan
Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama
Engkau mengajarinya memanggilmu ibu

Dan memanggil suamimu bapak
Engkau mengajarinya tentang alam
Api itu panas es itu dingin
Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan
Engkau mengajarinya makan dan memakai baju
Menyisirkan rambutnya
Sambil bersenandung lagu kesukaannya
Dan menggumam betapa eloknya anakmu
Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah
Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya
Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau
Engkau begitu khawatirnya
Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri
Dan kulitmulah yang tersayat atau luka
Begitu sayangnya engkau kepadanya
Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah
Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya
Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya
Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan
Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa
Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri
Engkau semakin kesulitan menghadapinya
Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu
Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya
Ia hidup dengan teman-temannya sendiri
Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu
Ia seolah-olah semakin jauh
Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah

Rasa cintamu kepadanya begitu ingin
Mengikatnya dalam rengkuhanmu
Mengamankannya dalam dekapanmu
Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil
Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin
Membebaskannya melakukan pencarian
Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya
Melepaskannya untuk hidup dalam masanya
Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa
Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa
Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega
Percaya dan ikhlas tentangnya
Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar
Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud
Ya, Allah,
Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar
Dekatkanlah ia kepada jalanMu
Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia
Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat
Tabahkanlah ia menghadapi hidup
Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya
Ya Allah,
Kami berserah diri kepadaMu
Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya
Seperti engkau ketika muda
Engkau begitu ingin melihat kekasihnya
Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu
Tidak lagi seperti dahulu
Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu
Dan ketika bersamamu
Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu
Engkau merasa akan tiba waktunya
Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya

Waktu pun tiba
Engkau berpisah dengannya
Anakmu menjalani hidup sendiri
Mendiami rumahnya sendiri
Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu
Dan hidupmu seolah-olah kesepian
Waktu terus berputar
Dan kalian berdua menjadi begitu tua
Rambut memutih dan tubuh melemah
Kenangan berjalan satu-satu di depan mata
Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami
Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit
Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya
Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat
Apa yang dahulunya engkau anggap
Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar
Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja

Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup
Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup
Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas
Menerima waktu yang semakin habis
Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan
Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan
Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan
Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir
Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang
Anak-anakmu bahagia
Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir
Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup
Mereka mendoakan
Hidupmu lebih bahagia dan tenang
Di alam yang lebih kekal
Mereka bangga terhadapmu.

Kami dan kalian
Kalian tinggal dalam rumah kebodohan, karena
dalam rumah ini
Tiada cermin kaca buat memandang jiwa.
Kami menghela nafas panjang, dan
Dari keluhan ini
Terbitlah bisikan bunga-bunga dan gemerisik
Daunan
Dan bisikan anak sungai ..
Kami hiba akan kekerdilanmu setara kebencian
Kalian
Akan Kejayaan kami; antara rasa hiba kami dan
Kebencian kalian, sang waktu berhenti tertahan.
Kami mnenghampirimu sebagai teman, tapi kalian
menyerang kami sebagai musuh; antara
persahabatan
Kami dan permusuhan kalian, terbentang jurang
dalam
Yang dialiri darah dan airmata.
Untuk ibu pertiwi
Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam
Oleh darah dan air mata
Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?
Untuk masyarakatnya yang sengsara?
Apa pula gunanya keluh-kesah
Seorang penyair yang sedang tidak di rumah?
Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “Mati dalam perjuangan
Lebih mulia dari hidup dalam penindasan”
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak
Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,
Dan penderitaan adalah tanah air mereka
Ingatlah saudaraku,
Bahawa syiling yang kau jatuhkan
Ke telapak tangan yang menghulur di hadapanmu,
Adalah satu-satunya jambatan yang menghubungkan
Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan.

Alam dan manusia

Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya, “Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?’ Dan sungai itu menjawab, ‘Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah, meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk.”
Dan aku mendengar burung-burung menangis, dan aku bertanya, “Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?”
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, “Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.”
Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota. Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri, ‘Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?’
Cinta
Lalu berkatalah Almitra, Bicaralah pada kami perihal Cinta.
Dan dia mengangkatkan kepalanya dan memandang ke arah kumpulan manusia itu, dan keheningan menguasai mereka. Dan dengan suara lantang dia berkata:
Pabila cinta menggamitmu, ikutlah ia
Walaupun jalan-jalannya sukar dan curam
Pabila ia mengepakkan sayapnya,
Engkau serahkanlah dirimu kepadanya
Walaupun pedang yang tersisip pada sayapnya akan melukakan kamu.
Pabila ia berkata-kata
Engkau percayalah kepadanya
walaupun suaranya akan menghancurkan mimpimu
seperti angin utara yang memusnahkan taman-taman
kerana sekalipun cinta memahkotakan kamu
Ia juga akan mengorbankan kamu
walaupun ia menyuburkan dahan-dahanmu
ia juga mematahkan ranting-rantingmu
walaupun ia memanjat dahanmu yang tinggi
dan mengusap ranting-rantingmu yang gementar
dalam remang cahaya matahari
ia juga turun ke akar-akarmu
dan menggoncangkannya dari perut bumi
Seperti seberkas jagung
ia akan mengumpulmu untuk dirinya
membantingkanmu sehingga engkau bogel
mengayakkanmu sehingga terpisah kamu dari kulitmu
mengisarkanmu sehingga engkau menjadi putih bersih
mengulimu agar kamu mudah dibentuk
dan selepas itu membakarmu di atas bara api
agar kamu menjadi sebuku roti yang diberkati
untuk hidangan kenduri Tuhanmu yang suci
Semua ini akan cinta lakukan kepadamu
supaya engkau memahami rahsia hatinya
dan dengan itu menjadi wangi-wangian kehidupan
tetapi seandainya di dalam ketakutanmu
engkau hanya mencari kedamaian dan nikmat cinta
maka lebih baiklah engkau membalut dirimu
yang bogel itu
dan beredarlah dari laman cinta yang penuh gelora
ke dunia gersang yang tidak bermusim
di sana engkau akan ketawa
tetapi bukan tawamu
dan engkau akan menangis
tetapi bukan dengan air matamu
Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinya
dan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinya
cinta tidak mengawal sesiapa
dan cinta tidak boleh dikawal sesiapa
kerana cinta lengkap dengan sendirinya
Dan pabila engkau bercinta
engkau tidak seharusnya berkata
“kejadian adalah hatiku,” sebaliknya berkatalah:
“aku adalah kejadian”
Dan janganlah engkau berfikir
engkau boleh menentukan arus cinta
kerana seandainya cinta memberkatimu
ia akan menentukan arah perjalananmu
Cinta tiada nafsu melainkan dirinya
tetapi seandainya kamu bercinta
dan ada nafsu pada cintamu itu
maka biarlah yang berikut ini menjadi nafsumu;
menjadi air batu yang cair
membentuk anak-anak sungai
yang menyanyikan melodi cinta
pada malam yang gelap gelita
untuk mengenal betapa pedihnya kemesraan
untuk merasa luka kerana engkau kini mengenali cinta
dan rela serta gembira
melihat darah dari lukanya
untuk bangun pada waktu fajar dengan hati yang lega
dan bersyukur untuk satu hari lagi yang terisi cinta
untuk beristirehat ketika matahari remang
untuk mengingati kemanisan cinta yang tidak terperi
untuk kembali ke rumahmu ketika air mati
dengan rasa kesyukuran di dalam hati
dan dalam tidurmu berdoalah untuk kekasihmu
yang bersemadi di dalam hatimu
dengan lagu kesyukuran pada bibirmu
Cinta
Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai - di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati
PERENGGAN 12
Seorang ahli hukum menyusul bertanya;
Dan bagaimana tentang undang-undang kita?
Dijawabnya;
Kalian senang meletakkan perundangan,
namun lebih senang lagi melakukan perlanggaran,
Bagaikan kanak-kanak yang asyik bermain di tepi pantai,
yang penuh kesungguhan menyusun pasir jadi menara,
kemudian menghancurkannya sendiri,
sambil gelak tertawa ria.
Tapi,
selama kau sedang sibuk menyusun menara pasirmu,
sang laut menghantarkan lebih banyak lagi pasir ke tepi,
Dan pada ketika kau menghancurkan menara buatanmu,
sang laut pun turut tertawa bersamamu.
Sesungguhnya,
samudera sentiasa ikut tertawa,
bersama mereka yang tanpa dosa.
Tapi bagaimanakah mereka,
yang menganggap kehidupan bukan sebagai samudera,
dan melihat undang-undang buatannya sendiri,
bukan ibarat menara pasir?
Merekalah yang memandang kehidupan,
laksana sebungkal batu karang,
dan undang-undang menjadi pahatnya,
untuk memberinya bentuk ukiran,
menurut selera manusia,
sesuai hasrat kemahuan.
Bagaimana dia,
si tempang yang membenci para penari?
Bagaimana pula kerbau yang menyukai bebannya,
dam mencemuh kijang,
menamakannya haiwan liar tiada guna?
Lalu betapa ular tua,
yang tak dapat lagi menukar kulitnya,
dan kerana itu menyebut ular lain sebagai telanjang,
tak kenal susila?
Ada lagi dia,
yang pagi- pagi mendatangi pesta,
suatu keramaian perkahwinan,
kemudian setelah kenyang perutnya,
dengan badan keletihan,
meninggalkan keramaian dengan umpatan,
menyatakan semua pesta sebagai suatu kesalahan,
dan semua terlibat melakukan kesalahan belaka.
Apalah yang kukatakan tentang mereka,
kecuali bahawa memang mereka berdiri di bawah sinar mentari,
namun berpaling wajah, dan punggung mereka membelakangi?
Mereka hanya melihat bayangannya sendiri,
dan bayangan itulah menjadi undang-undangnya.
Apakah erti sang suria bagi mereka,
selain sebuah pelempar bayangan?
Dan apakah kepatuhan hukum baginya,
selain terbongkok dan melata di atas tanah,
mencari dan menyelusuri bayangan sendiri?
Tapi kau,
yang berjalan menghadapkan wajah ke arah mentari,
bayangan apa di atas tanah,
yang dapat menahanmu?
Kau yang mengembara di atas angin,
kincir mana yang mampu memerintahkan arah perjalananmu,
hukum mana yang mengikatmu,
bila kau patahkan pikulanmu,
tanpa memukulnya pada pintu penjara orang lain?
Hukum apa yang kau takuti,
jikalau kau menari-nari,
tanpa kakimu tersadung belenggu orang lain?
Dan siapakah dia yang menuntutmu,
bila kau mencampakkan pakaianmu,
tanpa melemparkannya di jalan orang lain?
Rakyat Orphalese,
kalian mungkin mampu memukul gendang,
dan kalian dapat melonggarkan tali kecapi,
namun katakan,
siapakah yang dapat menghalangi,
burung pipit untuk menyanyi.
PERENGGAN 13
Seorang ahli pidato maju ke depan;
bertanyakan masalah kebebasan.
Dia mendapat jawapan;
Telah kusaksikan,
di gerbang kota maupun dekat tungku perapian,
dikau bertekuk lutut memuja Sang Kebebasan.
Laksana hamba budak merendahkan diri di depan sang tuan,
si zalim yang disanjung puja,
walaupun dia hendak menikam.
Ya, sampai pun di relung-relung candi,
dan keteduhan pusat kota,
kulihat yang paling bebas pun diantara kalian,
mengendong kebebasannya laksana pikulan,
mengenakannya seperti besi pembelenggu tangan.
Hatiku menitikkan darah dalam dada,
kerana kutahu,
bahawa kau hanya dapat bebas sepenuhnya,
pabila kau dapat menyedari;
bahawa keinginan untuk kebebasan pun,
merupakan sebentuk belenggu jiwamu.
Hanya jikalau kau pada akhirnya,
berhenti bicara tentang Kebebasan,
sebagai suatu tujuan dan sebuah hasil perbincangan,
maka kau akan bebas,
bila hari-hari tiada kosong dari beban fikiran,
dan malam-malammu tiada sepi dari kekurangan dan kesedihan.
Bahkan justeru Kebebasanmu berada dalam rangkuman beban hidup ini,
tetapi yang berhasil engkau atasi,
dan jaya kau tegak menjulang tinggi,
sempurna, terlepas segala tali-temali.
Dan bagaimana kau kan bangkit,
mengatasi hari dan malammu,
pabila kau tak mematahkan belenggu ikatan,
yang di pagi pengalamanmu,
telah engkau kaitkan pada ketinggian tengah harimu?
Sesungguhnyalah,
apa yang kau namai Kebebasan,
tak lain dari mata terkuat diantara mata rantai belenggumu,
walau kilaunya gemerlap cemerlang di sinar suria,
serta menyilaukan pandang matamu.
Dan sedarkah engkau,
apa yang akan kau lepaskan itu?
tiada lain adalah cebisan dari dirimu,
jikalau kau hendak mencapai kebebasan yang kau rindu.
Pabila yang akan kau buang itu,
suatu hukum yang tak adil,
akuilah bahwa dia telah kau tulis dengan tanganmu sendiri,
serta kau pahatkan diatas permukaan keningmu.
Mustahil kau akan menghapusnya,
dengan hanya membakar kitab-kitab hukummu,
tak mungkin pula dengan cara membasuh kening para hakimmu,
walau air seluruh lautan kaucurahkan untuk itu.
Pabila seorang zalim yang hendak kau tumbangkan,
usahakanlah dahulu,
agar kursi tahtanya yang kau tegakkan di hatimu,
kau cabut akarnya sebelum itu.
Sebab bagaimanakah seorang zalim,
dapat memerintah orang bebas dan punya harga diri,
jika bukan engkau sendiri membiarkannya,
menodai kebebasan yang kaujunjung tinggi,
mencorengkan arang pada harkat martabat kemanusiaanmu peribadi?
Pabila suatu beban kesusahan yang hendak kautanggalkan,
maka ingatlah bahwa beban itu telah pernah menjadi pilihanmu,
bukannya telah dipaksakan diatas pundakmu.
Bilamana ketakutan yang ingin kau hilangkan,
maka perasaan ngeri itu bersarang di hatimu,
bukannya berada pada dia yang kau takuti.
Sebenarnyalah, segalanya itu bergetar dalam diri,
dalam rangkulan setengah terkatup, yang abadi;
antara;
yang kauinginkan dan yang kau takuti,
yang memuakkan dan yang kausanjung puji,
yang kaukejar-kejar dan yang hendak kau tinggal pergi.
Kesemuanya itu hadir dalam dirimu selalu,
bagaikan Sinar dan Bayangan,
dalam pasangan-pasangan,
yang lestari berpelukan.
Dan pabila sang bayangan menjadi kabur, melenyap hilang,
maka sinar yang tinggal, wujudlah bayangan baru,
bagi sinar yang lain;
demikianlah selalu.
Seperti itulah pekerti Kebebasan,
pabila ia kehilangan pengikatnya yang lama,
maka ia sendirilah menjadi pengikat baru,
bagi Kebebasan yang lebih agung,
sentiasa.

Rahasia jodoh

Berpasangan engkau telah diciptakan
Dan selamanya engkau akan berpasangan
Bergandingan tanganlah dikau
Hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala
Dalam ikatan agung menyatu kalian
Saling menataplah dalam keharmonian
Dan bukanlah hanya saling menatap ke depan
Tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula
Berpasangan engkau dalam mengurai kebersamaan
Kerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirian
Bahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian Adam
Berpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinya
Kerana alam dan kurniaan Tuhan
Terlampau luas untuk dinikmati sendirian
Bersamalah engkau dalam setiap keadaan
Kerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis
Bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari,
bagi mereka yang mencuba
Dan bagi mereka yang mampu memahami erti hidup bersama
Kerana mereka itulah yang menghargai pentingnya
orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka
Bersamalah dikau sampai sayap-sayap sang maut meliputimu
Ya, bahkan bersama pula kalian dalam musim sunyi
Namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu
Tempat angin syurga menari-nari diantara bahtera sakinahmu
Berkasih-kasihlah, namun jangan membelenggu cinta
Biarkan cinta mengalir dalam setiap titisan darah
Bagai mata air kehidupan
Yang gemerciknya senantiasa menghidupi pantai kedua jiwa
Saling isilah minumanmu tapi jangan minum dari satu piala
Saling kongsilah rotimu tapi jangan makan dari pinggan yang sama..
Menyanyilah dan menarilah bersama dalam suka dan duka
Hanya biarkan masing-masing menghayati waktu sendirinya
Kerana dawai-dawai biola, masing-masing punya kehidupan sendiri
Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya
Sebab itulah simfoni kehidupan
Berikan hatimu namun jangan saling menguasainya Jika tidak, kalian hanya mencintai pantulan diri sendiri
Yang kalian temukan dalam dia
Dan lagi, hanya tangan kehidupan yang akan mampu merangkulnya
Tegaklah berjajar namun jangan terlampau dekat
Bukankah tiang-tiang candi tidak dibina terlalu rapat?
Dan pohon jati serta pohon cemara
Tidak tumbuh dalam bayangan masing-masing?
Kasih sayang dan persamaan
Sahabatku yang papa, jika engkau mengetahui, bahawa Kemiskinan yang membuatmu sengsara itu mampu menjelaskan pengetahuan tentang Keadilan dan pengertian tentang Kehidupan, maka engkau pasti berpuas hati dengan nasibmu.
Kusebut pengetahuan tentang Keadilan : Kerana orang kaya terlalu sibuk mengumpul harta utk mencari pengetahuan. Dan kusebut pengertian tentang Kehidupan : Kerana orang yang kuat terlalu berhasrat mengejar kekuatan dan keagungan bagi menempuh jalan kebenaran.
Bergembiralah, sahabatku yang papa, kerana engkau merupakan penyambung lidah Keadilan dan Kitab tentang Kehidupan. Tenanglah, kerana engkau merupakan sumber kebajikan bagi mereka yang memerintah terhadapmu, dan tiang kejujuran bagi mereka yang membimbingmu.
Jika engkau menyedari, sahabatku yang papa, bahawa malang yang menimpamu dalam hidup merupakan kekuatan yang menerangi hatimu, dan membangkitkan jiwamu dari ceruk ejekan ke singgahsana kehormatan, maka engkau akan merasa berpuas hati kerana pengalamanmu, dan engkau akan memandangnya sebagai pembimbing, serta membuatmu bijaksana.
Kehidupan ialah suatu rantai yang tersusun oleh banyak mata rantai yang berlainan. Duka merupakan salah satu mata rantai emas antara penyerahan terhadap masa kini dan harapan masa depan. Antara tidur dan jaga, di luar fajar merekah.
Sahabatku yang papa, Kemiskinan menyalakan api keagungan jiwa, sedangkan kemewahan memperlihatkan keburukannya. Duka melembutkan perasaan, dan Suka mengubati hati yang luka. Bila Duka dan kemelaratan dihilangkan, jiwa manusia akan menjadi batu tulis yang kosong, hanya memperlihatkan kemewahan dan kerakusan.
Ingatlah, bahawa keimanan itu adalah peribadi sejati Manusia. Tidak dapat ditukar dengan emas; tidak dapat dikumpul seperti harta kekayaan. Mereka yang mewah sering meminggirkan keimananan, dan mendakap erat emasnya.
Orang muda sekarang jangan sampai meninggalkan Keimananmu, dan hanya mengejar kepuasan diri dan kesenangan semata. Orang-orang papa yang kusayangi, saat bersama isteri dan anak sekembalinya dari ladang merupakan waktu yang paling mesra bagi keluarga, sebagai lambang kebahagiaan bagi takdir angkatan yang akan datang. Tapi hidup orang yang senang bermewah-mewahan dan mengumpul emas, pada hakikatnya seperti hidup cacing di dalam kuburan. Itu menandakan ketakutan.
Air mata yang kutangiskan, wahai sahabatku yang papa, lebih murni daripada tawa ria orang yang ingin melupakannya, dan lebih manis daripada ejekan seorang pencemuh. Air mata ini membersihkan hati dan kuman benci, dan mengajar manusia ikut merasakan pedihnya hati yang patah.
Benih yang kautaburkan bagi si kaya, dan akan kau tuai nanti, akan kembali pada sumbernya, sesuai dengan Hukum Alam. Dan dukacita yang kausandang, akan dikembalikan menjadi sukacita oleh kehendak Syurga. Dan angkatan mendatang akan mempelajari Dukacita dan Kemelaratan sebagai pelajaran tentang Kasih Sayang dan Persamaan.
Ciuman pertama
Itulah tegukan pertama dari cawan yang telah diisi oleh para dewa dari air pancuran cinta. Itulah batas antara kebimbangan yang menghiburkan dan menyedihkan hati dengan takdir yang mengisinya dengan kebahagiaan.
Itulah baris pembuka dari suatu puisi kehidupan , bab pertama dari suatu novel tentang manusia.
Itulah tali yang menghubungkan pengasingan masa lalu dengan kejayaan masa depan.
Ciuman pertama menyatukan keheningan perasaan-perasaan dengan nyanyian- nyanyiannya.
Itulah satu kata yang diucapkan oleh sepasang bibir yang menyatukan hati sebagai
singgahsana, cinta sebagai raja, kesetiaan sebagai mahkota.
Itulah sentuhan lembut yang mengungkapkan bagaimana jari-jemari angin mencumbui mulut bunga mawar, mempesonakan desah nafas kenikmatan panjang dan rintihan manis nan lirih.
Itulah permulaan getaran-getaran yang memisahkan kekasih dari dunia ruang dan matra dan membawa mereka kepada ilham dan impian-impian.
Ia memadukan taman bunga berbentuk bintang-bintang dengan bunga buah delima, menyatukan dua aroma untuk melahirkan jiwa ketiga.
Jika pandangan pertama adalah seperti benih yang ditaburkan para dewa di ladang hati manusia, maka ciuman pertama mengungkapkan bunga pertama yang mekar pada ranting pohon cabang pertama kehidupan.


PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

MALAM

Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang

KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.


HAMPA

kepada dia yang kusayang

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi. Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

DOA

kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...

SENJA DI PELABUHAN KECIL

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.


YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah