SELAMAT DATANG DI BUKU HARIAN DESTA ADITYA RAMLANI. SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA INGINKAN. JANGAN LUPA ISI KOMENTAR ANDA ATAU BUKU TAMU. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA......................... Desta Aditya Ramlani: Mekkah, Kota Suci, Kekuasaan dan Teladan Ibrahim

Senin, 13 September 2010

Mekkah, Kota Suci, Kekuasaan dan Teladan Ibrahim

Kiblat atas keyakinan hanya ada satu TUHAN
Kota Mekkah adalah kota yang namanya masuk ke dalam hati sanubari yang paling dalam pada setiap umat Islam. Mekkah adalah symbol dari keyakinan, cerita dan sejarah. Mulai dari Nabi Ibrahim, kemudian Nabi Ismail dan yang terakhir Nabi Muhamad SAW. Mereka semua adalah tokoh sekaligus teladan bagi setiap Muslim di seluruh dunia. Karena dari mereka jugalah mandat atau perintah turun langsung dari Allah SWT untuk mendirikan kabah.
Ada Masjidil Haram yang penuh pesona, ada Hajar Aswad yang merupakan bentuk dari kesempurnaan bangunan suci Ka’bah, Juga ada sumber mata air yang mengeluarkan air zamzam terus menerus sepanjang jaman. Semua ini adalah sumber untuk inspirasi bagi kemuliaan kehidupan dunia sekarang dah di akhirat kelak.
Mekkah adalah sebuah kota yang mempunyai perjalanan sejarah paling panjang bila dibadingkan dengan kota manapun di dunia. Usia Mekkah adalah seumur dengan Nabi Adam yang menurut ajaran Islam adalah manusia pertama yang ada di muka bumi ini. Menurut ahli sejarah Muslim Azraqi, bumi atau tempat yang pertama kali diciptakan oleh Allah adalah Mekkah. Juga disebutkan bahwa tempat pertemuan Adam dan Hawa pertama kali setelah turun di bumi adalah di lereng Gunung Rahmah (Jabal Rahmah). Hingga tidaklah mengherankan bila sampai sekarang banyak orang datang ke tempat ini dengan tujuan utama untuk berdo’a agar segera mendapat jodoh.
Pada jaman Nabi Ibrahim terjadi penyempurnaan bangunan Ka’bah yang menjadi inti atau symbol utama dari Kota Mekkah. Pada masa itu Nabi Ibrahim sukses menjadikan kota Mekkah sebagai titik temu atau kiblat bagi semua agama samawi. Maka bisa dikatakan bila pengukuhan Mekkah sebagai kota suci mencapai puncaknya dia jaman Nabi yang merupakan “Bapak Para Nabi” ini. Beserta anaknya Ismail dan hajar, Mereka bertiga inilah yang mengajarkan tentang arti pentingnya ketauhidan dan pengorbanan serta ibadah dilaksanakan oleh umat Islam sekarang ini.
Selanjutnya, keluarga besar Nabi Muhammad SAW adalah yang menjadi penerus yang memelihara dan menjaga “tradisi” atau “warisan” Nabi Ibrahim. Yang dimaksudkan dengan memelihara dan menjaga “tradisi” atau “warisan” di sini adalah bukan hanya dari bentuk fisiknya saja. Namun yang lebih utama adalah memelihara dan menjaga akan adanya keyakinan bahwa hanya ada satu TUHAN, yaitu ALLAH SWT, dan Mekkah beserta Ka’bah sebagai kiblatnya.
Keyakinan akan adanya hanya satu TUHAN inilah yang menjadi alat utama bagi Nabi Muhamad SAW untuk mengawali perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam dan menghadapi setiap rintangan beserta tantangan yang selalu menghadangnya.
Dari kisah ini bisa kita lihat bahwa Kota Mekkah bisa menjadi inspirasi bagi terwujudnya perdamaian di dunia, terutama bagi pemeluk tiga agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi) yang sebetulnya masih dalam satu ikatan saudara, yaitu merupakan keluarga besar Nabi Ibrahim.
Namun sayang sekali, sampai saat ini kita belum berhasil dan tidak punya daya untuk mengilangkan sikap saling curiga serta nafsu egoisme yang ditambah dengan kepentingan politik dan kepentingan duniawi yang lain. Ketika melihat perjalanan sejarah panjang dari agama-agama samawi yang ada, seharusnya segala macam perbedaan itu bisa disatukan dalam ruang persaudaraan dan persatuan dengan prisip saling menghargai.
Sedang bagi umat Islam sendiri, mejadikan Kota Mekkah sebagai kiblat dari perdamaian bukan hanya karena memandang perdamaian adalah penting, namun juga karena Kota Mekkah harus bebas dari segela macam pentuk kekerasan. Dan hal ini sudah sepantasnya bukan hanya di laksanakan di Kota Mekkah saja, tapi juga di semua tempat di seluruh penjuru dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar